Terjebak di 'Rumah' kumparan

Josua Simanjuntak
jhjbubjhjhhbj
Konten dari Pengguna
1 Juli 2019 23:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Josua Simanjuntak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sore-sore di kantor kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sore-sore di kantor kumparan
ADVERTISEMENT
"Semua karyawan akan resign pada waktunya."
Itu sekelumit ungkapan diplomatis dari Fahreza Arfian, Head of Content Marketing kumparan, sekaligus atasan dan orang tua yang membimbing saya di kumparan. Tapi saya belum menemukan celah itu di kumparan. Kenapa? Salah satunya karena suasana 'rumah' yang jadi tempat kami menghasilkan konten menarik, membuat kami lupa akan penatnya pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Saya sebut rumah karena itu bukan kantor. Rumah membuat kamu nyaman dan betah, sedangkan kantor hanya akan membuatmu terbayang akan pekerjaan yang menumpuk.
Perkenalkan, saya Josua Simanjuntak, bertugas sebagai Creative Rework di divisi Content Marketing kumparan. Setiap pagi jarak tempuh 14 kilometer saya lalui demi menyajikan konten menarik untuk 474 ribu followers IG kumparan.
Setiap pagi pula senyuman dan sapaan selamat pagi Pak Security di pos depan rumah kumparan menstimulasi hormon dopamin dalam tubuh saya hingga menimbulkan semangat bekerja.
Saya tekankan itu bukan kantor, itu rumah kedua menurut saya. Karena rumah tidak pernah memungut uang parkir, begitu juga di rumah kumparan. Di sini juga kamu akan menemukan spot-spot menarik yang bisa dijadikan tempat bersantai sembari bekerja.
ADVERTISEMENT
Tapi yang menjadi spot menarik saya bukanlah kolam berenang dengan daun-daun yang gugur dari pohon di sekitarnya, bukan pula taman yang mengitari rumah kumparan, melainkan pantry. Ya.. pantry.
Pantry merupakan tempat terbaik untuk bercengkrama satu sama lain. Di pantry ini jugalah tersedia kantin kejujuran ala kadarnya yang dikembangkan oleh karyawan kumparan sendiri. Hampir seluruh jajanan yang tersedia di pantry merupakan usaha beberapa karyawan. Saya juga ambil bagian di situ.
Salad Endolita
Jeli melihat peluang. Saat beberapa karyawan menjajakan sarapan dan goreng-gorengan, saya putar otak hingga pada akhirnya Salad Buah Endolita jadi primadona di kumparan. Tujuan saya sederhana, bisa jadi second source dan teman-teman juga sehat setelah menyantap buah segar yang saya sajikan tiap hari.
ADVERTISEMENT
Semangat bekerja saya tambah, selain dapat berkontribusi sebagai Creative Rework di kumparan, Salad Buah Endolita saya juga ditunggu-tunggu untuk memenuhi nutrisi karyawan lainnya.
Saat karyawan menyantap sald buah sembari bekerja
Namanya juga kantin kejujuran, semua proses transaksi beralaskan kejujuran. Tak ada yang mengawasi, karena semua sibuk bekerja. Kadang omzet tak sesuai, tapi esoknya berlebih, hal yang wajar ditemukan dalam sebuah keluarga.
Ngantor di kumparan enggak cuma asyik, tapi juga tempat ngembangin bakat berbisnis karyawan, selama tak mengganggu kinerja tak apalah. Karena rumah adalah tempat kita belajar dan mengasah bakat yang paling aman dan nyaman.