Konten dari Pengguna

TNI HARUS KUASAI MEDIA DIGITAL

Josua Simanjuntak
jhjbubjhjhhbj
14 November 2017 15:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Josua Simanjuntak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
TNI HARUS KUASAI MEDIA DIGITAL
zoom-in-whitePerbesar
Pada kesempatan kumparan ONBOARDING BATCH 2 yang diadakan di Kuningan City, Panglima TNI Gatot Nurmantyo menjadi pembicara yang ditunggu-tunggu oleh 125 orang wartawan kumparan (kumparan.com).
ADVERTISEMENT
Adalah masalah digital, dan isu kejahatan cyber yang menjadi bahan diskusi dan data yang dibeberkan oleh Panglima TNI Gatot.
Media, Informasi dan sosial media menjadi hal yang harus dijaga kebenarannya, memilah milih informasi yang datang dan mencari kebenarannya adalah hal wajib sebelum kita 'share' ke media sosial atau ke orang lain.
Panglima Gatot menjelaskan tidak akan mentolerir dengan informasi-informasi yang belum absah,
"Kita harus waspada, tidak ada sekat-sekat lagi, dulu bisa, sekarang. Enggak bisa lagi disekat-sekat. Seperti kejadian di polres Atmajaya, peran media sangat luar biasa, siapapun juga yang menerima berita bisa share untuk melihat ini benar atau tidak," pungkasnya.
Sementara Gatot mengatakan setiap Prajurit TNI sudah seharusnya bisa mengikuti era digital, dan menguasai media sosial, bahkan Gatot mengatakan pembelajaran sosial media sudah mulai diadakan di Militer,
ADVERTISEMENT
"Di sekolah Militer mulai diadakan, setiap prajurit dimanapun berada dia sama seperti wartawan melaporkan," lanjutnya.
Dalam menanggapai kemajuan teknologi, hati-hati dalam menyaring informasi dan mengharuskan TNI paham akan media digital adalah cara Panglima Gatot untuk mempersempit kejahatan cyber di Indonesia,
"Memang kemajuan teknologi bawa dampak positif dan negatif, kalau kita manfaatkan yang positif saya pikir gak ada masalah tapi kalau negatif bahaya, kita seleksi semua informasi," tutupnya dengan jelas.