Bahasa Asing terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia pada Remaja

Keyword: Bahasa asing, Bahasa Indonesia, Remaja

Ilustrasi foto: shutterstock

Pengertian Bahasa Asing

Bahasa asing memiliki arti sebagai bahasa yang tidak biasa digunakan oleh masyarakat yang mendiami wilayah tertentu, Misalnya bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa asing di Australia, dan bahasa dari negara lain juga dianggap sebagai bahasa asing di Indonesia.Bahasa asing dapat diartikan sebagai bahasa yang tidak digunakan di rumah atau negara asal seseorang.Misalnya, penutur bahasa Indonesia yang tinggal di Australia mungkin mengatakan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa asing bagi mereka.Bahasa asing dapat digunakan di bidang yang tidak secara langsung berlaku bagi Anda, seperti perjalanan, komunikasi lintas budaya, atau mata pelajaran pilihan sekolah.Bahasa asing juga bisa merujuk pada bahasa yang dipelajari atau diperoleh setelah bahasa pertama atau bahasa ibu.Bahasa asing dapat dipelajari melalui pendidikan formal maupun informal.Menggunakan bahasa asing dengan benar berguna ketika berkomunikasi dengan orang di luar negeri dan dalam situasi akademis.Namun penggunaan bahasa asing yang berlebihan dapat mengancam keberadaan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penggunaan bahasa asing harus disesuaikan dengan konteks dan situasi yang sesuai.

Perkembangan Bahasa Asing Di Indonesia

Perkembangan bahasa asing di Indonesia membawa dampak yang besar terhadap bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa asing dimulai pada masa kolonial dan menjadi umum terutama pada era globalisasi. Bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, penting dalam pembelajaran kooperatif mulai dari sekolah dasar hingga universitas. Namun dengan merebaknya bahasa asing di era globalisasi, status dan peran bahasa Indonesia semakin melemah. Penggunaan bahasa asing yang berlebihan dapat merusak citra bahasa Indonesia itu sendiri dan merendahkan simbolisme bangsa Indonesia. Keberadaan bahasa Indonesia sangat bergantung pada keberhasilan perkembangan bahasa tersebut, termasuk penciptaan kondisi leksikal baru. Dampak positif dari pengembangan bahasa asing antara lain mendorong pemerolehan bahasa dan memberikan peluang bagi generasi muda Indonesia untuk tumbuh dan bersaing di tingkat global. Namun, penting untuk menjaga jati diri Indonesia sebagai identitas nasional dan menghormati keberadaannya.

Dampak Negatif dan Dampak Positif Bahasa Asing di Indonesia

Dampak Negatif

Penggunaan bahasa asing oleh generasi muda Indonesia dapat memberikan dampak negatif terhadap bahasa Indonesia dan jati diri bangsa. Salah satu dampak negatifnya adalah bahasa Indonesia menjadi kurang dapat diandalkan karena bercampur dengan budaya asing.Selain itu, terlalu banyaknya penggunaan bahasa asing dapat menyebabkan punahnya bahasa Indonesia yang menjadi kebanggaan masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya bahasa Indonesia dan masyarakat menjadi asing dengan bahasa nasional. Kebanggaan berbahasa Indonesia juga hilang, dan penggunaan bahasa asing mungkin dianggap lebih dominan dan berada pada level yang lebih tinggi dibandingkan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi remaja Indonesia untuk menjaga bahasa Indonesia sebagai bagian dari jati diri bangsa dan menjunjung tinggi kehadirannya.

Dampak Positif

Penggunaan bahasa asing oleh generasi muda Indonesia juga dapat memberikan dampak positif. Salah satu dampak positifnya adalah percepatan pemerolehan bahasa.Selain itu, penggunaan bahasa asing juga dapat bermanfaat dalam berbagai aktivitas yang memerlukan pembelajaran bahasa asing, seperti belajar di luar negeri atau bekerja di perusahaan multinasional. Bahasa asing juga dapat menjadi sarana penghubung sumber daya nasional dan kebahasaan, khususnya untuk memperkaya kosa kata dan terminologi bahasa Indonesia. Di era global ini, kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa Inggris merupakan suatu hal yang istimewa dan dapat menambah keberanian Anda untuk berbicara bahasa Inggris di depan umum. Oleh karena itu, penggunaan bahasa asing juga dapat memberikan peluang bagi remaja Indonesia untuk berkembang dan bersaing di tingkat global.

Andreas Asmara, Mahasiswa Universitas Pamulang