Pinjaman Online Sebuah Solusi, atau Pembuka Gerbang Anak Muda Terlilit Hutang?

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/uang-dolar-sen-euro-sen-euro-837376/

Fenomena yang terjadi pada anak muda zaman sekarang dikalangan Millennial dan Gen Z Lebih banyak konsumen yang memilih untuk melakukan aktivitas Buy Now Pay Later (BNPL) atau yang sering disebut Beli sekarang, bayar nanti.

Dilansir dari CNBC Indonesia, mengenai Data Pinjol di Indonesia, jumlah outstanding amount atau jumlah utang belum dibayarkan dari BNPL mencapai Rp 25,16 triliun per semester I-2023. Sedangkan total outstanding, termasuk kredit macet atau non-performing loan (NPL) sebesar Rp 2,15 triliun yang berasal dari 13 juta pengguna BNPL atau lebih dari dua kali lipat dari pengguna kartu kredit yang hanya 6 juta pengguna. Hampir setengah pengguna BNPL adalah usia muda. Dilaporkan usia 20-30 tahun menyumbang 47,78%.

Pay Later sendiri adalah sebuah metode yang ditawarkan dan memungkinkan konsumen melakukan transaksi sekarang dan melakukan pembayaran pada kemudian hari. Dan konsumen bisa memilih untuk melakukan pembayaran cicilan dengan masa yang tersedia.

Berikut Penulis merangkum beberapa alasan anak muda melakukan fenomena buy now pay later yang menyebabkan bisa terlilit utang:

Pengalaman penulis sendiri sering menjumpai kerabat atau kenalan yang berasalan dalam melakukan Pinjol atau Buy Now Pay Later karena untuk kebutuhan sebagai dalam dana talangan sambil menunggu gaji bulanan yang dibayarkan oleh pihak perusahaan tempat bekerja.

Jika teman-teman berada di lingkungan dengan orang-orang yang mengikuti trend fashion lama-kelamaan dan mau tidak mau pasti akan mengikuti kegiatan tersebut. Alasannya cukup sederhana karena ingin terlihat elegan ditempat kerja, dan lain sebagainya.

Tidak ada salahnya jika teman-teman dapat mengatur keuangan dengan baik untuk keperluan pokok, dan kebutuhan penunjang. Yang salah adalah ketika teman-teman memakai alokasi uang yang seharunya dipakai untuk keperluan pokok, dan memakai uang tersebut untuk aktivitas Greedy Shopping pada akhirnya teman-teman kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan ditambah lagi tanggal gajian selanjutnya masih lama.

Kebanyakan anak muda kurang kontrol diri dan lebih mudah terpancing jika melihat iklan barang murah dan berasumsi jika tidak membeli sekarang, maka saya tidak akan mendapatkan lagi harga promo, jadi yang dilakukan terus belanja seakan-akan yang kita beli barang murah.

Ada baiknya ketika kita membuat suatu keputusan terutama yang berhubungan dengan bagian keuangan, maka kita perlu sekali membuat rincian pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya. Agar kita dapat mengetahui bahwa dana yang kita punya setiap bulannya masuk dengan nominal berapa dan dikeluarkan untuk keperluan apa saja yang tujuannya sebagai pengingat kita mana saja keperluan prioritas dan keperluan yang tidak perlu.

Adanya tawaran dan ajakan dari teman yang dengan secara singkat bisa mendapatkan uang dengan Cuma-Cuma. Kegiatan Pinjaman Online dan Judi Online mempunyai kaitan yang begitu erat karena seseorang yang kalah judi online akan memilih alternatif lain untuk mendapatkan uang secara cepat, banyak yang masih mengira bahwa judi online masih menjadi kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Judi online juga membuat seseorang penasaran dan tidak bisa berhenti bermain.

Maka Penulis menyimpulkan beberapa tips yang bisa digunakan agar tidak menjadi anak muda yang terlilit utang karena mengikuti fenomena buy now pay later:

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/gulat-lengan-bertaruh-satu-warna-567950/

Ilustrasi Bertambahnya Passive Income karena mengatur Keuangan