'Inch-up' Ban yang Benar: Jangan Asal Ceper dan Lebar

andri heryadi
Pegiat sukarela dibidang keamanan dan keselamatan pada ban otomotif
Konten dari Pengguna
3 Agustus 2019 6:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari andri heryadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tampilan mobil dengan velg besar, ban yang tipis (beraspek rasio rendah) agar tunggangan menjadi ceper dan keren adalah impian sebagian kaum muda dari semua zaman.
ADVERTISEMENT
Namun, ukuran ban dan velg bawaan kendaraan (OEM) tidak selamanya sesuai dengan selera konsumen.
Ilustrasi perbandingan pemakaian velg. Mobil putih menggunakan velg yang terlalu lebar, dan mobil merah menggunakan velg yang sesuai dengan standar. Foto: Dokumen Pribadi
Untuk memperbaiki tampilan, biasanya mereka akan mendatangi bengkel-bengkel aksesori. Cara termudah dan instan adalah dengan mengganti ukuran ban menjadi lebih lebar dan berdiamater velg yang lebih tinggi dari ukuran bawaan mobil. Pergantian ukuran ban ini dikenal dengan istilah “Inch-Up”.
Sayangnya demi tampil keren, kadang kala ada sebagian orang yang kurang mengindahkan safety, seperti:
a. Ukuran velg terlalu lebar hingga melebihi lebar ban.
b. Merubah kemiringan ban (chamber) terutama ban belakang .
c. Ground clearance berubah menjadi lebih tinggi.
d. Diameter ban berubah, sehingga odometer/tachometer menjadi tidak akurat.

Efek Lebar Velg Melebihi Lebar Ban

Lebar velg standar berkisar 78 persen dari lebar penampang ban, hal ini sangat penting agar ban duduk dengan sempurna di velg.
ADVERTISEMENT
Contoh ukuran ban 185/65R14, 185 adalah lebar penampang ban (dalam milimeter). Ukuran lebar velg standarnya adalah 5,5 inch, bisa turun naik 0,5 inchi, maka ban tersebut bisa dipasang pada velg dengan ukuran lebar 5 sampai dengan 6 Inchi.
Ilustrasi velg. Foto: Pixabay
Jika ban tersebut dipasang pada velg dengan lebar melebihi 6 inchi, ban akan terlihat seperti kue donat. Secara visual mungkin indah/menarik, tetapi secara safety sangatlah berbahaya, karena bagian heel/bead ban tidak duduk sempurna pada velg, bead ban bisa saja terlepas (bead unseating) dari velg saat kendaraan melahap tikungan tajam atau saat berpindah jalur (lane change).
Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena saat ban melahap tikungan atau berpindah jalur, ban menerima side force. Di saat yang sama tapak ban harus tetap mempertahankan cengkramannya ke permukaan jalan, jika bead tidak duduk sempurna akibat velg terlalu lebar, maka risiko ban terlepas dari velg bisa terjadi. Kekuatan bead unseating adalah salah satu performa yang diuji oleh standar ban seperti SNI (Indonesia), JATMA (Jepang) dan standar ban dunia lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, karena lebar velg melebihi lebar ban, maka velg akan mudah sekali tergores trotoar dan sebagainya, tentunya sangat disayangkan velg mahal harus tergores trotoar.

Efek Mengubah Kemiringan Ban (Chamber)

Pada saat mengganti ban dengan yang lebih lebar, biasanya akan berhadapan dengan ketersediaan ruang roda (wheel house). Cara mengakalinya, selain memodifikasi wheel house seperti memotong atau membuat lebih renggang, biasanya ban akan dibuat lebih miring, ban akan dipasang sedikit miring ke dalam dengan cara mengakali sudut chamber (sudut kemiringan ban).
Mengubah sudut kemiringan ban berakibat pada keausan ban menjadi tidak rata, ban akan makan sebelah. Karena sengaja dibuat miring, tentu saja jadi tidak bisa dilakukan spooring (pemeriksaan geometri roda) kendaraan. Jadi anda akan mengalami dua kerugian sekaligus, yaitu boros ban karena aus tidak rata dan kendaraan menjadi tidak stabil karena geometri rodanya berubah.
ADVERTISEMENT

Efek Ground Clearance Lebih Tinggi

Ada kalanya karena asal mengganti ban, ground clearance (ketinggian dasar kendaraan terhadap permukaan jalan) kendaraan menjadi lebih tinggi, hal ini akan mengakibatkan kendaraan menjadi kurang stabil dan mengubah aerodinamis kendaraan.

Efek Diameter Ban Berubah

Mengganti ukuran ban bawaan dengan ukuran ban yang lebih lebar dan berdiameter velg lebih tinggi, akan berpengaruh pada diameter ban secara keseluruhan. Jika tidak mengindahkan kaidah pergantian ban, akibatnya penunjukan angka odometer menjadi tidak akurat, sehingga nilai kecepatan dan jarak tempuh menjadi tidak sesuai dengan aktual.
Agar penunjukan odometer tidak berubah signifikan, lakukan pergantian ukuran ban (Inch-up) dengan benar, di mana perubahan diameter ban tidak lebih dari 3 persen.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi odometer/tachometer. Foto: Pixabay

Prosedur Inch-up

Sebelum memulai Inch-up kita harus mengetahui cara membaca ukuran ban, agar bisa menghitung diameternya.
Contoh ukuran ban 185/65R14 artinya sebagai berikut:
185: Nilai lebar penampang ban dalam milimeter
/65: nilai rasio tinggi dinding ban (65 persen dari lebar penampang = 120,25 mm = 4,7 inchi)
R: Ban berkonstruksi radial
14: Diameter velg dalam inchi
Dari data di atas kita bisa menghitung diameter ban tersebut dengan cara sebagai berikut:
4,7 inchi tinggi ban bagian atas + 14 inchi diameter velg + 4.7 inchi tinggi ban bagian bawah, maka diameter ban tersebut adalah 23,5 inchi.
Nilai inilah yang menjadi patokan saat dilakukan Inch-up ke ukuran yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Cara mengganti ban tetapi tidak mengubah diameter bisa diperoleh dengan menggantinya ke ban yang lebih lebar tetapi berseri lebih rendah. Contoh ukuran ban di atas (185/65R14), masih dengan diameter velg yang sama, ban bisa diganti ke seri 60 dengan ukuran 195/60R14. Jika dihitung dengan cara di atas, diameter ban 195/60R14 adalah 23,2 inchi, atau hanya berubah 1persen saja, artinya pergantian bisa dilakukan tanpa memengaruhi kerja odometer, ingat perubahan diameter ban yang diizinkan agar odometer tetap akurat adalah 3 persen.
Selama patokan diameter di atas dipatuhi, bahkan kita bisa mengganti ukuran diamater velg yang lebih tinggi, tampilan kendaraan menjadi lebih baik dan tentunya dari segi safety tetap terjaga.
Salam keselamatan, dan selamat berkendara dengan aman.
ADVERTISEMENT