Data & Fakta Perempuan Milenial di Jawa Barat

Andri Saleh
ASN, Humas, Penulis, Kolumnis, Komikus
Konten dari Pengguna
6 Mei 2021 16:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andri Saleh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: Dokumentasi Humas BPS Provinsi Jawa Barat
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Dokumentasi Humas BPS Provinsi Jawa Barat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Atalia Praratya Kamil, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, berhalangan hadir pada acara webinar “Kiprah Perempuan Milenial Dalam Pembangunan” yang digelar hari ini, Kamis (6/5). Ini disebabkan karena beliau masih dalam kondisi isolasi mandiri sejak dinyatakan positif Covid pada pertengahan April lalu. Meskipun demikian, acara webinar yang dilaksanakan oleh BPS Provinsi Jawa Barat ini tetap berlangsung dan dihadiri oleh lebih dari 600 peserta.
ADVERTISEMENT
Kehadiran tiga narasumber yang semuanya perempuan semakin menambah semarak acara. Narasumber tersebut adalah dr. Siska Gerfianti, M.H.Kes., Sp.DLP (Plt. Kepala DP3AKB Provinsi Jawa Barat), Antik Bintari, S.IP., MT (Dosen Fisip UNPAD dan Peneliti Riset Gender dan Anak UNPAD), dan Dewi Permata Sari, S.I.Kom (Pengusaha, Owner Kiciks Muslimah). Semuanya menyampaikan materi yang menarik.
Dalam webinar ini juga sempat disinggung mengenai data dan fakta tentang perempuan milenial di Jawa Barat tahun 2020. Data ini diambil dari hasil Sensus Penduduk 2020, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020, dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2020. Mau tahu seperti apa? Yuk, kita simak.
ADVERTISEMENT
Dari data dan fakta ini, Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Dyah Anugrah Kuswardani, MA, berharap pemerintah dan masyarakat mendapatkan gambaran tentang kondisi perempuan di Jawa Barat. Juga, diharapkan acara webinar ini bisa memberikan motivasi kepada perempuan untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam pembangunan. Untuk mewujudkan cita-cita ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang menggaungkan program pemberdayaan dan peningkatan kualitas perempuan, yaitu Program Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita).