Konten dari Pengguna

Mau Jadi Pejabat? Siap-siap Diatur Seperti Ini!

Andri Saleh
Humas, Penulis, Sutradara, Desainer Grafis
3 April 2021 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andri Saleh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by energepic.com from Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Photo by energepic.com from Pexels
ADVERTISEMENT
Buat kamu yang bercita-cita jadi pejabat, coba dipikirkan lagi masak-masak. Jangan cuma mikirin gajinya gede, bisa jalan-jalan ke luar negeri, dapet fasilitas negara kelas VVIP, dan bisa kawin lagi. Buang jauh-jauh pikiran dangkal itu, khususnya untuk poin yang bisa kawin lagi itu.
ADVERTISEMENT
Jadi pejabat itu banyak nggak enaknya. Suer. Saya ngomong begini bukan karena saya pejabat, tapi karena saya sering bersinggungan dengan pejabat. Mulai dari pejabat daerah, pejabat tingkat II (level provinsi), sampai pejabat pusat. Jadi, saya lihat dengan mata kepala sendiri keriweuhan dan keribetan para pejabat itu.
Kalo mau jadi pejabat, kamu kudu siap jadi orang yang super sibuk dengan agenda kegiatan yang padat. Harus kunjungan ke sana, buka acara di sini, tanda tangan berkas seabrek-abrek, dan lainnya. Jangan harap kamu punya waktu untuk leyeh-leyeh santai lalu baca kumparan sambil cengar-cengir. Kamu mimpi.
Dan, ini yang saya pikir ribet. Dalam segala hal yang berkaitan dengan pekerjaannya sebagai pejabat, para pejabat itu—mau nggak mau, setuju nggak setuju—kudu ikut aturan protokol. Ini sudah diatur sama Undang-undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang  Keprotokolan. Abaikan dulu tentang table manner atau voorijder iring-iringan kendaraan. Untuk masalah sepele seperti "duduk" aja kudu ikut aturan protokol. Bayangkan, untuk urusan menaruh—maaf—pantat di kursi aja kudu diatur-atur. Ribet enggak sih?
ADVERTISEMENT
Ini saya kasih contoh aja dulu tentang aturan protokol tata tempat. Anggap aja kamu jadi Gubernur. Dan teman-teman kamu jadi pejabat semua. Ada yang jadi Wakil Gubernur, Kepala Dinas, Camat, dan Ketua DPRD. Maka, sesuai aturan keprotokolan di tingkat provinsi, urutan level jabatan dari yang tertinggi sampai yang terendah itu seperti ini.
1. Gubernur
2. Wakil Gubernur
3. Ketua DPRD
4. Kepala Dinas
5. Camat
Nah, ini ada beberapa aturan protokol yang kudu diikuti ketika mengikuti acara kegiatan resmi.
Protokol Naik Turun Kendaraan
Ketika ada kunjungan ke daerah dan kamu berangkat bareng sama keempat temanmu tadi. Ini aturan protokolnya. Kalo naik pesawat, kamu naik belakangan, tapi pas turun kamu duluan. Jangan lupa pake dadah-dadah ya. Sedangkan kalo naik selain itu, misalnya kereta api/mobil/bus/kapal laut, naik dan turun kamu duluan.
ADVERTISEMENT
Protokol Tempat Duduk di Acara
Ketika kamu dan teman-temanmu datang ke suatu acara dan duduk di kursi yang berjajar, jangan seenaknya milih tempat di pojokan. Ingat, kamu itu Gubernur. Aturan protokolnya, orang yang duduk di kanan lebih utama daripada orang yang duduk di kiri.
Jadi, kalo kamu datang berdua sama Wakil Gubernur. Jelas kamu duduk di sebelah kanan dan di sebelah kiri kamu itu Wakil Gubernur. Kalo kamu datang bertiga bareng Ketua DPRD? Ya kamu di tengah lah. Di kanan kamu Wakil Gubernur, di kiri kamu Ketua DPRD. Nah, kalo yang datang berempat bareng Kepala Dinas? Berubah lagi posisinya. Sebelah kiri kamu Wakil Gubernur, setelah kanan kamu Ketua DPRD, dan Kepala Dinas duduk di sebelah kiri Wakil Gubernur.
ADVERTISEMENT
Protokol Tempat Duduk di Pertemuan
Jika ada pertemuan di suatu ruangan dan menggunakan meja, tempat duduk yang menghadap pintu keluar itu lebih utama dibandingkan dengan yang membelakangi pintu. Jadi, kamu duduknya di kursi yang menghadap pintu keluar. Meski kamu sohib banget sama temanmu yang Camat, tetep nggak bisa duduk berdampingan. Dia duduknya di kursi yang membelakangi pintu keluar.
Protokol Kunjungan
Misalkan kamu tuan rumah yang akan nerima kunjungan. Nah, lihat dulu siapa tamunya. Kalo selevel sama kamu, sesama Gubernur, maka posisi tamu lebih terhormat dari tuan rumah. Jadi tuan rumah duduk di sebelah kanan, sedangkan kamu di sebelah kiri. Kalo tamunya teman kamu yang Kepala Dinas, ikut aturan protokol semula. Kamu duduk di sebelah kanan, teman kamu di sebelah kiri kamu.
ADVERTISEMENT
Oke, ini aturan protokol tata tempat ya. Masih banyak lagi aturan protokol lain yang kudu kamu patuhi, misalnya aturan protokol tata upacara dan aturan protokol tata penghormatan. Dan, ini terus-terusan sampai masa jabatan kamu berakhir. Meski ini semua sudah diatur sama tim protokoler, tapi ya tetep aja ribet. Bagaimana, masih berminat jadi pejabat?