Konten dari Pengguna

Teknik Foto di Acara Resmi Pemerintah

Andri Saleh
Humas, Penulis, Sutradara, Desainer Grafis
29 April 2021 10:57 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andri Saleh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: Pixabay from Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Pixabay from Pexels
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini, dunia fotografi banyak digandrungi oleh semua kalangan. Peminatnya bukan hanya dari kalangan pers saja, tetapi juga dari komunitas, pelaku usaha, instansi pemerintah, hingga ibu-ibu rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pelatihan fotografi yang bertebaran dimana-mana. Mulai dari pelatihan street photography, food photography, sampai wedding photography. Masing-masing punya konsep dan teknik yang berbeda.
Yang bikin saya heran, di antara pelatihan-pelatihan fotografi itu, kenapa nggak ada satu pun yang menggelar pelatihan fotografi untuk instansi pemerintah? Padahal, instansi pemerintah juga membutuhkan dokumentasi kegiatan, baik itu foto maupun video, yang nantinya dijadikan bahan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Bisa saja sih, asal jeprat-jepret yang penting ada fotonya. Tapi ya, nggak salah juga kan kalau foto-foto kegiatan instansi pemerintah itu sebagus karya fotografer profesional? Apalagi kalau foto-foto itu di-posting di media sosial, jelas harus berkelas fotonya.
Nah, fotografi kegiatan resmi pemerintah tentunya punya konsep dan teknik yang berbeda karena biasanya ada protokol tertentu yang harus diikuti dalam suatu kegiatan resmi. Ini adalah beberapa kegiatan resmi pemerintah beserta teknik pengambilan fotonya.
ADVERTISEMENT
#Upacara Bendera
Momen paling penting dalam upacara bendera adalah ketika pengibaran bendera dan amanat pembina upacara. Makanya kamu fokus ke momen itu. Untuk pengibaran bendera, ambil foto ketika bendera dibentangkan oleh petugas pengibar bendera. Biar fokusnya ke bendera. Jangan pas bendera masih dilipat, atau malah pas bendera udah naik.
Foto ini sudah lumayan sih, tapi saya kurang sabar nunggu petugas yang pegang bendera melihat ke arah peserta upacara. (Dok. Humas BPS Jabar, 2019)
Dan, ketika amanat pembina upacara, ambil foto dari samping atau depan. Jadikan peserta upacara sebagai foreground. Perhatikan juga background, jangan sampai foto sudah bagus tapi di background kelihatan ada plang iklan Obat Kuat. Nanti jadi gagal fokus. Oh ya, lihat juga ekspresi pembina upacara. Usahakan mata sedang melihat ke arah peserta upacara dan mulut agak terbuka. Ini menunjukan kalau pembina upacara memang sedang memberikan amanat.
Foto ini saya ambil dari belakang peserta upacara. Jadi, peserta upacara sebagai foreground sedangkan umbul-umbul merah putih jadi background. Tapi, saya kurang sabar menunggu pembina upacara melihat peserta upacara. (Dok. Humas BPS Jabar, 2019)
#Kata Sambutan
ADVERTISEMENT
Ini juga momen penting ketika ada acara kegiatan resmi pemerintah. Ketika ada pejabat yang sedang memberikan kata sambutan, jangan ambil foto dari depan karena biasanya wajahnya terhalang mikrofon. Ambil foto dari samping dan ambil saat pejabat tersebut tangannya aktif ketika berbicara, entah itu mengacungkan tangan atau membuka tangannya. Biar terkesan pejabat itu sedang menjelaskan sesuatu.
Sama seperti sebelumnya, saya kurang sabar nunggu pemberi sambutan menggerakan tangannya. (Dok. Humas BPS Jabar, 2019)
Oh ya, perhatikan juga ekspresi mukanya. Jangan pilih foto yang ekspresi mukanya aneh, misal lagi melongo, melotot, atau mulutnya tertutup rapat.
#Pemukulan Gong
Biasanya, dalam acara pembukaan kegiatan resmi pemerintah, ada sesi khusus pemukulan gong sebagai tanda dimulainya kegiatan tersebut. Dalam kondisi ini, foto diambil dari samping gong. Maksudnya sih, biar terlihat wajah pejabat yang memukul gong. Bisa saja sih foto diambil dari depan, tapi itu agak sedikit kaku. Jangan lupa, usahakan tongkat pemukul gong menyentuh gong-nya ya. Biar ada kesan memang benar-benar memukul gong.
Foto ini saya ambil dari samping gong. Ekspresi dan gestur sudah pas. Tapi mukulnya kurang pas di gong. Intinya sih sama saja, saya kurang sabar menunggu momen. (Dok. Humas BPS Jabar, 2019)
Di kesempatan lain, saya coba ambil dari sudut yang berbeda. Hasilnya gagal total. Yang kelihatan wajahnya cuma pemegang baki. (Dok. Humas BPS Jabar, 2017)
#Foto Bersama
ADVERTISEMENT
Poin penting dalam foto bersama adalah pose dan ekspresi wajah. Makanya biar nggak kaku, fotografer harus berinteraksi dan berkomunikasi dengan peserta foto bersama. Dan, yang penting diingat dalam kondisi pandemi seperti ini adalah menjaga jarak. Jangan sampai ketika foto sudah di-publish, malah jadi bahan nyinyiran netizen karena nggak mematuhi protokol kesehatan.
Foto bersama "Bu Cinta" Atalia Kamil sebelum pandemi. Ekspresi dan pose sudah bagus, hanya sayang background tidak mendukung. Maksud hati ingin mengambil background logo organisasi, apa daya AC ikut mejeng. (Dok. Humas BPS Jabar, 2019)
#Pelantikan Pejabat
Ini hampir-hampir mirip dengan kegiatan upacara bendera. Momen krusial di kegiatan pelantikan pejabat adalah ketika pengambilan sumpah dan penandatanganan berkas pelantikan. Untuk pengambilan sumpah, foto bisa diambil dari posisi mana saja sih. Yang penting, dibuat sedramatisir mungkin.
Foto ini saya ambil dari belakang dengan tujuan teks Sumpah Jabatan dijadikan background. Kalau yang ini fotonya lumayan lah meski wajah pejabat yang diambil sumpahnya tidak terlihat. (Dok. Humas BPS Jabar, 2020)
Sedangkan ketika penandatanganan berkas pelantikan, foto bisa diambil dari arah depan pejabat yang menandatangan. Usahakan momennya ketika pejabat itu sedang menandatangan ya. Jangan ketika baru pegang pena atau malah ketika tanda tangan sudah selesai. Nanti nggak dapat momennya.
Ini sebetulnya fotonya sudah oke. Semuanya pas. Satu-satunya yang mengganggu adalah kehadiran fotografer di bagian samping. Saya harusnya agak geser ke kanan ketika ambil foto ini. (Dok. Humas BPS Jabar, 2018)
Sebetulnya masih banyak kegiatan resmi pemerintah yang lain, tapi intinya sih usahakan foto yang diambil itu bisa bercerita tanpa diberi caption. Jangan sampai udah jepret-jepret ratusan foto tapi pas dilihat lagi, ini lagi pada ngapain sih di foto ini? Dan, ketika di-publish di media sosial, netizen nggak dapat feel-nya dari foto-foto kegiatan itu. Jadinya, nggak berkesan.
ADVERTISEMENT
Saya jadi teringat satu pepatah yang didapat dari salah satu fotografer nasional, kurang lebih begini.
ADVERTISEMENT