5 Genre Musik yang Muncul di Era Milenial

11 Desember 2017 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 genre musik baru muncul di era milenial (Foto: instagram @daley  instagram @adtr wikimedia)
zoom-in-whitePerbesar
5 genre musik baru muncul di era milenial (Foto: instagram @daley instagram @adtr wikimedia)
ADVERTISEMENT
Selama ini kita mungkin hanya mendengar mengenai genre musik pop, rock, jazz, dan lain sebagainya. Namun, seiring perkembangan zaman, genre musik juga semakin bertambah.
ADVERTISEMENT
Di era sekarang ini misalnya, para kaum milenial memiliki kontribusi besar dalam industri musik dunia. Mereka menelurkan genre-genre baru.
Di bawah ini, kumparan (kumparan.com) merangkum 5 genre musik yang baru muncul di era milenial.
1. Dream Pop
Lana Del Rey (Foto: REUTERS/Hannah McKay)
zoom-in-whitePerbesar
Lana Del Rey (Foto: REUTERS/Hannah McKay)
Pada tahun 2012, penyanyi muda Lana Del Rey muncul dan menjadi fenomena baru di dalam musik pop dunia. Dengan lagu ‘Blue Jeans’ dan ‘Born To Die‘, Lana yang kala itu berusia 27 tahun memberi warna baru dengan suaranya yang lembut dan tenang namun terkesan gelap dan misterius.
Satu tahun berselang, musisi muda lainnya, Lorde, menggebrak industri musik dunia dengan lagu-lagu hitsnya, seperti ‘Royals’ dan ‘Team’. Gaya musik Lorde yang tenang dan gelap mirip seperti Lana Del Rey membuat satu sub-genre pop baru yang biasa disebut dream pop.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya dream pop adalah dari musik pop modern yang bernuansa vintage dengan menggabungkan ambient pop dan neo-psychadelia yang terkenal di era 80an.
Beberapa musisi yang juga mempopulerkan genre dream pop adalah The Neighborhood, Cigarettes After Sex, dan Grimes.
Di Indonesia genre dream pop belum terlalu populer, namun sebuah band asal Yogyakarta bernama Sahoarse mulai memperkenalkan musik dream pop ke industri musik independen Tanah Air melalui albumnya ‘Magical Objects’ yang dirilis bulan Agustus silam.
2. Future Soul
Future soul merupakan sebuah genre musik gabungan dari soul dan R&B kontemporer. Genre musik ini dipopulerkan oleh musisi asal Inggris bernama Daley pada tahun 2010.
Banyak orang yang salah saat membedakan neo-soul dan future soul. Meski keduanya serupa, neo-soul adalah satu genre musik yang bernuansa vintage dan jazzy, sedangkan future soul lebih berani bereksperimen dengan musik-musik modern, seperti dubstep, chiptune, dan hip-hop.
ADVERTISEMENT
Meski sudah mulai dikenalkan ke publik sejak tahun 2010, namun baru pada tahun 2016 genre ini menggebrak dunia saat band asal Australia bernama Hiatus Kaiyote berhasil masuk nominasi Grammy Awards 2016 di kategori Best R&B Performance lewat lagunya ‘Breathing Underwater'.
3. Electronicore
Electronicore adalah satu genre musik yang menggabungkan metalcore dengan berbagai jenis musik elektronik, seperti trance, electronica, dan dubstep. Genre ini pertama kali populer di Inggris dan Amerika pada tahun 2010.
Attack Attack adalah band pertama yang memperkenalkan genre electrocore. Musik unik mereka yang cadas dengan sentuhan dance music disetiap lagunya mampu membuat genre ini terkenal diberbagai negara, termasuk Indonesia.
Bla Bla Blast, band yang dibentuk oleh Dochi Pee Wee Gaskins dan Cemetery Dance Club, band yang dibentuk oleh Roy, kakak dari Rich Chigga adalah 2 band electrocore Indonesia yang terispirasi dari Attack Attack.
ADVERTISEMENT
Meski saat ini Attack Attack sudah bubar, Enter Shikari dan I See Star masih mempopulerkan genre musik ini. Bahkan pada festival metal terbesar di Indonesia, Hammersonic 2017, I See Star hadir ke Jakarta dan terus memperkenalkan genre electronicore pada metalhead muda tanah air.
4. Easycore
Pada tahun 2009, A Day To Remember, Four Year Strong, New Found Glory, dan Set Your Goals, menggelar sebuah rangkaian tur di Amerika yang bertajuk ‘Easycore Tour’. Kala itu, genre musik yang diusung keempat band tersebut terdengar sangat asing di telinga masyarakat. Alhasil, mereka menamai genre musik mereka easycore.
Easycore merupakan gabungan antara musik pop punk yang ceria dan metalcore yang gelap. Namun, perpaduan keduanya menciptakan pro-kontra di industri musik.
ADVERTISEMENT
Metalhead dunia mengecam easycore karena merusak musik metal dengan kecerian khas remaja era milenial, di sisi lain, pecinta musik pop punk bergembira karena akhirnya easycore memberi ruang bagi musisi pop punk yang ingin bereksperimen.
Hingga kini, semakin banyak band yang mengusung genre ini, seperti Chunk No Captain Chunk, Belmont, dan Knuckle Puck.
5. Djent
Silakan salahkan djent saat seketika gitar listrik memiliki 7 sampai 9 senar. Sub-genre dari metal ini memang unik, futuristik, rumit dan tidak biasa.
Bermula dari eksperimen Tosin Abasi bersama band instrumentalnya, Animal As Leaders, djent menjadi sebuah ‘mainan baru’ untuk musisi-musisi metal dunia. Sebut saja band-band metal, seperti Periohery, Born Of Osiris, dan Messhuggah, yang kini memilih djent sebagai genre musik dan menanggalkan genre musik lama mereka.
ADVERTISEMENT
Djent sebenarnya adalah penggabungan metal dengan berbagai genre, seperti progressive metal, math rock, dan metalcore. Namun, kini djent merambah ke genre lain, seperti easycore dan instrumental. Beberapa band non-metal yang mengusung djent adalah Shrezzers, Chon, dan Polyphia.