Kata Dewi Persik Soal Jadi Duta Kepatuhan Lalu Lintas

27 November 2017 20:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dewi Persik saat ditemui pers. (Foto: D.N Mustika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dewi Persik saat ditemui pers. (Foto: D.N Mustika/kumparan)
ADVERTISEMENT
Insiden mobil pedangdut Dewi Persik yang menerobos jalur TransJakarta, Jumat (24/11) malam, menjadi pembicaraan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ikut menyampaikan tanggapannya.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Sandi itu menegaskan bahwa busway hanya boleh digunakan oleh TransJakarta. Selain itu, ia berpendapat bahwa barangkali Dewi dapat diangkat menjadi Duta Kepatuhan Lalu Lintas.
"Dengan diangkatnya kasus ini, mungkin jadi pembelajaran yang baik dan Dewi Persik bisa jadi Duta Tertib Busway atau TransJakarta. Dewi Persik 'kan selebritas papan atas, malah mungkin bisa jadi Duta Kepatuhan Lalu Lintas di Ibu Kota," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (27/11).
Melalui akun Instagram miliknya, Dewi menanggapi mengenai wacana dirinya yang bisa saja diangkat menjadi Duta Kepatuhan Lalu Lintas. Perempuan berusia 31 tahun itu menyatakan bahwa dirinya belum layak untuk menyandang status tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepada bapak yang terhormat bapak wagub @sandiuno terimakasih atas kepercayaannya pak utk menjadi saya DUTA TRANSJAKARTA (BUSWAY), tapi dengan tidak mengurangi rasa hormat dan kerendahan hati sepertinya saya blm ada kemampuan dan berani mjd duta,” tulis Dewi, Senin (27/11).
Menurut pelantun lagu ‘Suara Hati’ itu, dia lebih baik dijadikan duta goyang dan nyanyi. Sebab, hal itu sesuai dengan bidang pekerjaan yang ia geluti.
Lain hal kalau duta goyang dan nyanyi blh, krn itu bidang saya,” tulis Dewi.
Sebelumnya, Dewi bersama dengan suaminya Angga Wijaya hendak menerobos jalur TransJakarta di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan. Ia mengaku terburu-buru menuju Rumah Sakit Fatmawati Jakarta, karena asistennya sesak napas.
Dewi mengaku sudah meminta izin kepada polisi untuk mengawal mereka. Kemudian, personel Kepolisian menyarankan mereka untuk masuk jalur Transjakarta. Namun, mereka diberhentikan oleh petugas yang berjaga di portal jalur Transjakarta.
ADVERTISEMENT