Belajar dari Sikap Tokoh Pewayangan Punakawan

Muhammad Andriansyah
Mahasiswa Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
24 September 2022 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Andriansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
POTRET TOKOH PUNAKAWAN. SUMBER : DOKUMEN PRIBADI
zoom-in-whitePerbesar
POTRET TOKOH PUNAKAWAN. SUMBER : DOKUMEN PRIBADI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Punakawan merupakan tokoh pewayangan yang berasal dari tanah Jawa. Anggotanya terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.
ADVERTISEMENT
Punakawan sendiri merupakan tokoh yang diciptakan oleh para wali di Jawa yang memiliki tujuan untuk menampaikan problematika yang terjadi di tengah masyarakat. Dalam beberapa cerita, Punakawan membantu tokoh pewayangan lain seperti Pandawa. Karena muncul dari kearifan lokal, kita tidak akan menjumpai Punakawan di cerita pewayangan versi India.
Punakawan berasal dari kata pana yang berarti paham, dan kawan yang berarti teman. Punakawan bukan hanya sebagai pengikut biasa, tetapi juga memahami apa yang menimpa majikannya.
Berbeda dengan ksatria lain yang digambarkan dengan sikap sopan, santun, dan kaku, Punakawan memiliki sifat menghibur, sehingga kemunculannya dalam cerita pewayangan selalu dinanti.
Dalam tulisan ini penulis akan membahas tentang sikap yang dimiliki oleh tokoh pewayangan punakawan, yang dimana kita dapat mengambil sikap yang baik dan bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Tokoh yang pertama yaitu bernama Semar, Semar disebut sebagai bapak dari tokoh Punakawan lainnya. Semar digambarkan menjadi sosok yang sumeh atau murah senyum, tetapi bermata sembab untuk melambangkan suka dan duka.
Dalam kisah Mahabharata versi Jawa, Semar memiliki peran multidimensi, di antaranya adalah membawa misi kerakyatan, penumpas kejahatan, dan guru bagi ksatria lain.
Maka dari itu Pandawa sangat menghormati Semar, karena ia merupakan pemilik pusaka kerajaan Kalimasada. Berkat Semar, Pandawa selalu terhindar dari malapetaka.
Dari sikap semar yang memiliki sifat kerayaktan menandakan bahwa memiliki sifat yang membumi (tidak sombong), sebagai manusia kita bisa mengambil pelajaran bahwa apa yang kita punya atau apa yang sudah kita raih tidak baik untuk disombongkan kepada orang lain, kita harus lebih membumi, karna kata pepatah, "Di atas langit masih ada satelit".
ADVERTISEMENT
Tokoh yang kedua yaitu bernama Gareng, Gareng memiliki nama lengkap Nala Gareng, yang berarti hati yag kering. Kaki pincang yang dimilikinya mempunyai makna peringatan untuk selalu berhati-hati dalam bertindak.
Selain itu, Gareng memiliki mata yang juling, ini berarti dia tidak tergoda duniawi, tangannya yang cacat menyimbolkan untuk tidak menginginkan sesuatu yang bukan haknya.
Nah, pelajaran yang bisa kita ambil dari sikap si Gareng ini ialah kita tidak boleh mengambil hak orang lain, kita harusnya selalu mensyukuri apa yang kita punya, kata pepatah, "Lebih baik tangan di atas dari pada di Bekasi", karna jauh.
Selanjutnya kita akan membahas tokoh yang ketiga yaitu bernama Petruk, meskipun Petruk memiliki fisik yang tidak indah untuk dipandang, tapi ia selalu menjaga kebenaran dan kebaikan. Petruk merupakan tokoh Punakawan yang paling cerdas, pandai mengambil hati orang lain, dan usil.
ADVERTISEMENT
Berkat kecerdasan dan kepandaiannya untuk mengambil hati orang lain, ia dapat membangun kedekatan secara psikologis dengan banyak ksatria.
Kita dapat mengambil sikap Petruk yang walaupun memiliki fisik yang tidak indah untuk dipandang, tapi ia selalu menjaga kebenaran dan kebaikan. Sering sekali kita dibuat tidak percaya diri oleh perawakan kita sendiri, contoh hal nya jerawatan, badan gemuk, pipi chubby, sebenarnya tidak ada salah dengan itu semua, kita tidak perlu merasa insecure, selama kita tetap bersikap baik kepada orang lain maka orang lain akan bersikap baik juga kepada kita, kalau kata iklan sabun muka “cantik itu dari dalam”.
Oke, tokoh yang terakhir yaitu bernama Bagong, Bagong diciptakan dari bayangan Semar. Pada awalnya, Semar turun ke bumi untuk menjadi penasehat manusia, tetapi ia merasa kesepian.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Semar memohon kepada sang ayah agar diberikan teman. Sang ayah pun menjadikan bayangan Semar sebagai teman bagi Semar. Oleh karena itu, bentuk wajah dan tubuh Bagong mirip dengan Semar.
Bagong merupakan tokoh Punakawan yang jarang berbicara, tetapi sekali ia berbicara bisa membuat orang tertawa. Ia juga merupakan kritikus tajam bagi tokoh lain yang bertindak tidak benar.
Nah, kita dapat mengambil dari sikap tokoh Bagong ini, ia tidak banyak bicara tetapi sekalinya berbicara berefek nyata pada lingkungan sekitar, kita pun harus seperti ini, kita tidak perlu banyak bicara tapi sedikit berkerja, kita harusnya lebih banyak membuktikan, contoh halnya janji, sebuah janji tidak ada gunannya jika tidak ditepati. Kalau kata pepatah, “Janji itu seperti paylater, harus dibayar !”.
ADVERTISEMENT
Begitulah perjalanan tulisan kali ini, semoga dengan ini penulis dan yang membaca mendapatkan pelajaran yang berguna dari sikap-sikap tokoh pewayangan punakawan, kita dapat mengambil contoh dari sikap-sikap tersebut dan menerepakannya dalam kehidupan sehari-hari.