Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tebing Chan Dan Ya: Tebing Dengan Telur Batu yang Muncul Setiap 30 Tahun Sekali
11 Desember 2023 9:47 WIB
Tulisan dari Andriyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah kamu pernah mendengar tentang Chan Dan Ya? Chan Dan Ya adalah sebuah tebing yang terletak di desa Gulu, provinsi Guizhou, Tiongkok. Tebing ini memiliki tinggi 5,7 meter dan panjang 19,8 meter. Tebing ini memiliki permukaan yang tidak rata, tetapi di beberapa bagian terdapat lubang-lubang kecil yang berisi batu-batu bulat. Batu-batu ini disebut "telur tebing" oleh penduduk setempat, dan diyakini memiliki khasiat obat. Yang lebih menarik lagi, batu-batu ini hanya muncul setiap 30 tahun sekali!
ADVERTISEMENT
Bagaimana bisa tebing ini menghasilkan batu-batu berbentuk telur? Apa yang menyebabkan fenomena ini? Bagaimana kehidupan masyarakat yang tinggal di dekat tebing ini? Apa saja yang perlu kamu ketahui jika ingin mengunjungi tebing ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Fenomena Geologi yang Langka dan Unik
ADVERTISEMENT
Para ahli geologi yang meneliti fenomena Chan Dan Ya mengatakan bahwa batu-batu telur ini terbentuk karena proses erosi dan pelapukan yang berlangsung selama jutaan tahun. Batu-batu ini terdiri dari kalsit, kuarsa, dan mineral lainnya yang lebih keras daripada batuan induknya. Ketika batuan induk terkikis oleh air hujan dan angin, batu-batu telur ini tetap utuh dan terlepas dari tebing. Proses ini membutuhkan waktu yang sangat lama, sehingga batu-batu telur ini hanya muncul setiap beberapa dekade.
Fenomena ini adalah salah satu contoh dari fenomena geologi yang langka dan unik di dunia. Tebing Chan Dan Ya adalah satu-satunya tebing yang diketahui dapat menghasilkan batu-batu berbentuk telur. Tebing ini menarik perhatian banyak wisatawan dan peneliti yang ingin menyaksikan keajaiban alam ini. Tebing ini juga menjadi sumber kebanggaan dan kekayaan budaya bagi penduduk desa Gulu, yang menghormati dan menjaga tebing ini dengan baik.
Kehidupan Masyarakat Desa Gulu
ADVERTISEMENT
Masyarakat desa Gulu hidup dari pertanian dan peternakan, serta menjual batu-batu telur yang dihasilkan oleh tebing Chan Dan Ya. Mereka percaya bahwa batu-batu telur ini memiliki khasiat obat dan membawa keberuntungan bagi yang memiliki atau mengambilnya. Mereka juga menganggap bahwa tebing ini adalah sebuah keajaiban alam yang harus dihargai dan dijaga dengan baik.
Masyarakat desa Gulu juga memiliki kesadaran yang tinggi tentang penanggulangan bencana, karena mereka tinggal di daerah yang rawan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Mereka telah membentuk sebuah organisasi yang disebut Kampung Siaga Bencana, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari resiko dan ancaman bencana dengan cara menyelenggarakan kegiatan penanggulangan berbasis masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang ada pada lingkungan masyarakat setempat. Mereka juga memiliki lumbung sosial yang berisi sarana prasarana dan logistik yang dibutuhkan apabila terjadi bencana.
ADVERTISEMENT
Masyarakat desa Gulu memiliki kehidupan yang sederhana, namun penuh dengan kekayaan alam dan budaya. Mereka memiliki solidaritas yang kuat antara sesama, dan juga terbuka dengan orang luar yang ingin mengunjungi dan mempelajari desa mereka. Mereka bangga dengan tebing Chan Dan Ya, yang menjadi simbol dari keindahan dan misteri alam yang luar biasa.
Cara Menuju ke Chan Dan Ya
Jika kamu tertarik untuk mengunjungi tebing Chan Dan Ya, kamu perlu melakukan beberapa langkah perjalanan sebagai berikut:
- Pertama, Dari Jakarta kamu harus naik pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Guiyang Longdongbao di Tiongkok. Kamu dapat mencari penerbangan yang sesuai dengan jadwal dan budget kamu. Harga tiket pesawat bervariasi tergantung pada maskapai, kelas, dan waktu pemesanan. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 7 jam.
ADVERTISEMENT
- Kedua, setelah tiba di Bandara Guiyang Longdongbao, kamu harus naik bus atau taksi menuju Stasiun Kereta Guiyang. Kamu dapat membeli tiket bus di loket bandara atau menggunakan aplikasi untuk memesan taksi. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 40 menit.
- Ketiga, dari Stasiun Kereta Guiyang, kamu harus naik kereta api cepat menuju Stasiun Kereta Bijie. Kamu dapat membeli tiket kereta api di loket stasiun atau menggunakan aplikasi . Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 2 jam.
- Keempat, dari Stasiun Kereta Bijie, kamu harus naik bus atau taksi menuju Desa Gulu, tempat Chan Dan Ya berada. Kamu dapat membeli tiket bus di loket stasiun atau menggunakan aplikasi. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 2 jam.
ADVERTISEMENT
- Kelima, setelah sampai di Desa Gulu, kamu dapat berjalan kaki menuju tebing Chan Dan Ya, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari pusat desa. Kamu dapat menikmati pemandangan tebing yang aneh dan unik, serta batu-batu berbentuk telur yang terbentuk karena proses erosi dan pelapukan selama jutaan tahun.
Penutup
Chan Dan Ya adalah sebuah tebing yang terletak di desa Gulu, provinsi Guizhou, Tiongkok. Tebing ini memiliki fenomena geologi yang langka dan unik, yaitu dapat menghasilkan batu-batu berbentuk telur setiap 30 tahun sekali. Batu-batu ini terbentuk karena proses erosi dan pelapukan yang berlangsung selama jutaan tahun. Batu-batu ini terdiri dari kalsit, kuarsa, dan mineral lainnya yang lebih keras daripada batuan induknya.
Tebing Chan Dan Ya menjadi salah satu objek wisata yang menarik di Tiongkok karena fenomenanya yang luar biasa. Tebing ini juga menjadi sumber kebanggaan dan kekayaan budaya bagi penduduk desa Gulu, yang menghormati dan menjaga tebing ini dengan baik. Masyarakat desa Gulu hidup dari pertanian dan peternakan, serta menjual batu-batu telur yang dihasilkan oleh tebing Chan Dan Ya. Mereka percaya bahwa batu-batu telur ini memiliki khasiat obat dan membawa keberuntungan bagi yang memiliki atau mengambilnya. Mereka juga memiliki kesadaran yang tinggi tentang penanggulangan bencana, karena mereka tinggal di daerah yang rawan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi.
ADVERTISEMENT
Jika kamu tertarik untuk mengunjungi tebing Chan Dan Ya, kamu perlu melakukan beberapa langkah perjalanan dari Jakarta, yaitu naik pesawat, bus, taksi, dan kereta api. Kamu juga perlu mengetahui beberapa tips dan trik yang dapat membantu kamu berwisata ke Chan Dan Ya dengan lebih nyaman dan aman, seperti paspor dan visa, asuransi perjalanan, pakaian dan perlengkapan, uang tunai dan kartu kredit, serta aplikasi dan alat komunikasi.
Demikianlah ulasan lengkap tentang Chan Dan Ya, tebing aneh yang menghasilkan telur tebing setiap 30 tahun sekali. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang fenomena geologi yang luar biasa ini. Jika kamu memiliki pertanyaan, saran, atau komentar, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca.
ADVERTISEMENT
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 12:00 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini