Konten dari Pengguna

Memahami Bloomberg ESG Index Menuju Investasi Berkelanjutan(ESG Seri 4)

Andryanto EN
ESG Task Force Perusahaan Emiten Terbuka. Lulusan Universitas Brawijaya Sarjana Ekonomi. Aktif Traveling, Berlari dan ESG Enthusiast.
10 Februari 2025 12:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andryanto EN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ESG Elemen (Credit : Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
ESG Elemen (Credit : Freepik)
ADVERTISEMENT
Bayangkan Anda seorang investor yang ingin menanamkan modal di perusahaan yang tidak hanya mencari keuntungan tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam era modern ini, menilai kinerja perusahaan tidak lagi cukup hanya dari laporan keuangan. Keberlanjutan bisnis menjadi faktor utama yang diperhitungkan oleh para investor global.
ADVERTISEMENT
Di tengah tren ini, Bloomberg ESG Index hadir sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan berdasarkan faktor Lingkungan (Environmental), Sosial (Social), dan Tata Kelola (Governance/ESG). Indeks ini memberikan gambaran komprehensif mengenai bagaimana perusahaan menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, hak pekerja, serta transparansi tata kelola.
Bloomberg ESG Index adalah sekumpulan indeks yang menilai perusahaan dari berbagai sektor berdasarkan kepatuhan dan implementasi prinsip ESG. Indeks ini membantu investor untuk memilih perusahaan yang memiliki rekam jejak keberlanjutan yang baik dan mengelola risiko dengan lebih baik.
Untuk memastikan penilaian yang objektif, Bloomberg bekerja sama dengan lembaga seperti MSCI dan Sustainability Accounting Standards Board (SASB) dalam menyusun metodologi pemeringkatan ESG.
Beberapa indeks ESG Bloomberg yang paling relevan bagi dunia usaha meliputi:
ADVERTISEMENT
1.Bloomberg MSCI ESG Fixed Income Indices – dirancang untuk investasi berbasis pendapatan tetap, dengan berbagai kategori seperti Socially Responsible Indices (SRI) yang mengecualikan perusahaan di sektor kontroversial seperti tembakau dan bahan bakar fosil.
2.Bloomberg SASB ESG Indices – menggunakan standar SASB untuk menilai bagaimana perusahaan mengelola faktor ESG yang spesifik untuk industri mereka.
3.Bloomberg Green Bond Indices – memantau kinerja obligasi hijau yang digunakan untuk membiayai proyek ramah lingkungan seperti energi terbarukan dan efisiensi energi.
Di Indonesia, kepedulian terhadap ESG semakin meningkat, terutama dengan munculnya regulasi seperti POJK No. 51/POJK.03/2017 yang mewajibkan lembaga keuangan untuk mengadopsi prinsip keberlanjutan. Perusahaan yang memahami dan beradaptasi dengan indeks ESG Bloomberg akan memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Daya Saing yang Lebih Tinggi di Pasar Global
Perusahaan dengan skor ESG yang tinggi lebih menarik bagi investor asing yang semakin selektif dalam memilih portofolio mereka. Selain itu, regulasi di Uni Eropa seperti Corporate Sustainability Due Diligence Directive (CSDDD) mewajibkan transparansi ESG dalam rantai pasok, membuat kepatuhan terhadap ESG menjadi faktor utama dalam ekspor ke pasar Eropa dan Amerika.
2. Akses Lebih Mudah ke Pendanaan Hijau
Banyak lembaga keuangan global kini lebih fokus pada pembiayaan hijau. Perusahaan yang memiliki skor ESG yang baik dapat dengan mudah mengakses obligasi hijau dan pinjaman berkelanjutan dengan tingkat bunga lebih rendah dibandingkan pinjaman konvensional.
3. Mengurangi Risiko Regulasi dan Hukum
Pemerintah Indonesia sudah mulai memperkenalkan pajak karbon dan roadmap keuangan berkelanjutan. Perusahaan yang tidak menerapkan prinsip ESG berisiko terkena sanksi atau bahkan kehilangan kesempatan bisnis.
ADVERTISEMENT
Bagi perusahaan yang ingin meningkatkan skor ESG mereka, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1.Menganalisis Skor ESG Perusahaan Saat Ini
a.Melakukan audit ESG internal untuk mengetahui kelemahan dan peluang perbaikan.
b.Membandingkan skor ESG dengan kompetitor di industri yang sama.
2..Meningkatkan Transparansi dalam Pelaporan ESG
a.Mengadopsi standar pelaporan ESG internasional seperti Global Reporting Initiative (GRI) atau SASB.
b.Memastikan data keberlanjutan tersedia bagi investor dan pemangku kepentingan.
3.Berinvestasi dalam Keberlanjutan
a.Mengembangkan strategi pengurangan emisi karbon dan efisiensi energi.
b.Memastikan tata kelola perusahaan yang transparan dan bebas dari konflik kepentingan.
Dalam beberapa tahun ke depan, ESG akan semakin menjadi standar utama dalam bisnis global. Bloomberg ESG Index menjadi salah satu tolok ukur penting dalam menilai seberapa jauh perusahaan telah berkomitmen terhadap keberlanjutan.
ADVERTISEMENT
Bagi perusahaan Indonesia, memahami dan mengadopsi prinsip ESG bukan sekadar mengikuti tren global, tetapi juga menjadi strategi untuk meningkatkan daya saing, menarik investor, serta memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.