Konten dari Pengguna

Mengenal ESG Risk Rating di Indonesia (ESG Seri 1)

Andryanto EN
ESG Task Force Perusahaan Emiten Terbuka. Lulusan Universitas Brawijaya Sarjana Ekonomi. Aktif Traveling, Berlari dan ESG Enthusiast.
5 Februari 2025 9:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andryanto EN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Image by rawpixel.com on Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Image by rawpixel.com on Freepik
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, Environmental, Social, and Governance (ESG) Risk Rating telah menjadi faktor krusial dalam penilaian kinerja perusahaan. Di Indonesia, adopsi ESG Risk Rating semakin meningkat seiring dengan meningkatnya tuntutan dari investor global, regulator, dan pemangku kepentingan untuk memastikan keberlanjutan dan transparansi bisnis.
ADVERTISEMENT
ESG Risk Rating adalah sistem penilaian yang mengukur sejauh mana suatu perusahaan terekspos terhadap risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola, serta bagaimana perusahaan mengelola risiko tersebut. Lembaga pemeringkat ESG global seperti Sustainalytics, MSCI ESG Ratings, FTSE Russell, dan S&P Global ESG Scores telah menjadi referensi utama bagi investor dalam menilai keberlanjutan suatu perusahaan.
Skor ESG Risk Rating biasanya dikategorikan dalam beberapa tingkatan:
1. Risiko Rendah: Perusahaan memiliki eksposur ESG yang minimal dan telah menerapkan strategi mitigasi yang kuat.
2. Risiko Sedang: Perusahaan memiliki beberapa eksposur terhadap risiko ESG tetapi telah mengambil langkah-langkah mitigasi.
3. Risiko Tinggi: Perusahaan menghadapi tantangan besar dalam aspek ESG dan memiliki strategi mitigasi yang terbatas.
Di Indonesia, beberapa lembaga lokal seperti Indonesian ESG Rating (IESGR) dan Indonesia Stock Exchange ESG Leaders Index juga telah mulai menilai perusahaan berdasarkan kriteria ESG yang relevan dengan kondisi pasar domestik.
ADVERTISEMENT
Indonesia saat ini mengalami pergeseran menuju praktik bisnis yang lebih transparan dan berkelanjutan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mendorong perusahaan untuk meningkatkan transparansi dalam laporan keberlanjutan melalui regulasi POJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan. Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga telah meluncurkan indeks SRI-KEHATI, yang menilai emiten berdasarkan praktik ESG mereka.
Perusahaan di berbagai sektor, terutama energi, manufaktur, dan keuangan, semakin sadar bahwa skor ESG Risk Rating tidak hanya mempengaruhi akses terhadap pendanaan internasional, tetapi juga membangun reputasi perusahaan dalam jangka panjang. Investor institusional besar seperti BlackRock, Vanguard, dan Norges Bank Investment Management telah memasukkan faktor ESG sebagai bagian dari strategi investasi mereka di pasar Indonesia.
Mengapa ESG Risk Rating Menjadi Penentu Masa Depan Bisnis?
ADVERTISEMENT
Investor semakin mempertimbangkan ESG sebagai faktor utama dalam pengambilan keputusan investasi. Perusahaan dengan ESG Risk Rating yang baik memiliki akses lebih besar terhadap dana investasi berkelanjutan dan obligasi hijau.
Dengan adanya kebijakan global seperti EU Green Taxonomy dan Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD), perusahaan yang tidak menerapkan ESG dengan baik dapat menghadapi tantangan regulasi yang lebih ketat dan kehilangan kepercayaan pasar.
ESG bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi juga tentang menciptakan nilai jangka panjang. Perusahaan yang mampu mengelola risiko ESG dengan baik akan lebih tahan terhadap disrupsi industri, krisis lingkungan, dan perubahan sosial yang dinamis.
ESG Risk Rating kini menjadi indikator utama yang tidak hanya mencerminkan keberlanjutan perusahaan, tetapi juga menentukan daya saing di tingkat global. Di Indonesia, peningkatan kesadaran akan ESG telah mendorong lebih banyak perusahaan untuk meningkatkan transparansi dan mengadopsi strategi bisnis berkelanjutan. Dengan semakin ketatnya regulasi dan meningkatnya tuntutan investor, perusahaan yang gagal mengelola risiko ESG berpotensi kehilangan akses pasar dan investasi.
ADVERTISEMENT
Ke depan, ESG Risk Rating akan semakin berperan dalam membentuk lanskap bisnis di Indonesia, memastikan bahwa perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga berkontribusi terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.