Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Menjaga Sikap Toleransi untuk Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
11 September 2021 19:43 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Tiara Angelica Dayanara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya memiliki beranekaragam suku, ras, budaya, kepercayaan, agama, dan juga bahasa. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik tahun 2010, sekurang-kurangnya terdapat 1.340 suku bangsa di Indonesia. Keberagaman yang dimiliki Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang paling berharga dan tak ternilai harganya. Keberagaman ini tentunya membuat Indonesia semakin unik, berbeda dari yang lain, dan tidak membosankan.
ADVERTISEMENT
Karena keberagaman yang berbeda-beda ini, Indonesia membutuhkan sikap toleransi agar persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa tetap terjaga. Keberagaman yang dimiliki ini juga hendaknya saling melengkapi dan juga membentuk sikap toleransi serta persatuan antarmasyarakat. Jangan sampai keberagaman ini mendatangkan ancaman-ancaman yang dapat menyebabkan perpecahan di negeri ini. Oleh karena itu, sikap toleransi merupakan hal terpenting untuk dijaga sehingga diperlukan penjagaan yang tepat guna mencapai persatuan bangsa.
Sebagai negara pluralistik, tak jarang ditemui keberagaman di Indonesia membawa ancaman-ancaman tertentu yang dapat berujung pada perpecahan. Perpecahan ini umumnya timbul akibat adanya sikap intoleran yang berujung pada isu rasisme terutama di era globalisasi saat ini. Tak jarang ras-ras minoritas merasa dikucilkan dan tidak dianggap di negeri ini sehingga timbul perpecahan dan diskriminasi antarmasyarakat.
ADVERTISEMENT
Kita dapat mengambil contoh dari kerusuhan tahun 1998 yang menargetkan suku Tionghoa sebagai sasaran penjarahan dan pemerkosaan. Kerusuhan tersebut menunjukkan sikap intoleransi sebagai sesama warga negara karena sebetulnya kita itu satu tumpah darah, satu bangsa, dan juga satu bahasa, sebagaimana yang tertuang dalam Sumpah Pemuda tahun 1928. Kaum minoritas terutama suku Tionghoa masih hidup dalam trauma dan bayang-bayang ketakutan sampai hari ini jika sewaktu-waktu hal yang sama akan terjadi dan kembali membuat mereka kehilangan apa yang mereka miliki.
Seharusnya, kita sebagai kaum mayoritas maupun minoritas dapat hidup berdampingan dengan rukun dan menghilangkan perbedaan serta tembok perbatasan yang ada. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut ialah dengan menanamkan sikap toleransi pada setiap pribadi untuk menghilangkan diskriminasi, isu rasisme, dan tindakan yang semena-mena terhadap kaum lain yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Persatuan dan kesatuan bangsa merupakan hal yang sangat krusial dan harus dijaga oleh setiap warga negara Indonesia karena persatuan dan kesatuan tersebut milik bersama. Persatuan dan kesatuan ini penting supaya Indonesia tidak terpecah belah dan tetap berdiri dengan kokoh sebagai suatu negara yang merdeka.
Sayangnya, dapat dilihat bahwa persatuan dan kesatuan bangsa ini masih cukup sulit diwujudkan saat ini. Masih banyak kaum-kaum yang merasa berbeda dan lebih tinggi derajatnya sehingga mereka semena-mena memperlakukan kaum lainnya terutama kaum minoritas. Pada akhirnya, hal ini akan memicu gerakan separatis dari kaum-kaum tertentu karena mereka merasa terasingkan dan tidak dianggap sebagai bagian dari Indonesia.
Egoisme masyarakat tertentu juga tak jarang membuat mereka hanya ingin berbaur dengan kaum yang sama, sehingga sikap egois ini harus dihilangkan. Cukup banyak pula masyarakat yang hidup secara individualis dan tak acuh terhadap sesama, sehingga hal ini dapat melunturkan sikap toleransi dan memunculkan intoleransi antarmasyarakat.
ADVERTISEMENT
Walaupun Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu, sikap intoleransi yang dimiliki masyarakat masih tinggi sehingga semboyan ini tidak dapat diwujudkan dengan baik. Maka dari itu, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia hanya dapat dicapai dengan adanya sikap toleransi yang dijaga dan dikembangkan pada setiap warga negara.
Toleransi sendiri dapat diartikan sebagai sikap menghormati dan menghargai perbedaan yang ada antar sesama. Sebagai generasi muda, kita harus dapat menjaga dan menanamkan sikap toleransi yang ada dalam diri kita agar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap dapat terjaga terutama di zaman milenial yang dipengaruhi arus globalisasi saat ini.
Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga sikap toleransi dengan tepat ialah dengan mendalami nilai spiritual yang kuat, menanamkan sikap empati dalam diri, memahami perbedaan yang ada, dan belajar memposisikan diri sebagai orang lain.
ADVERTISEMENT
Mendalami nilai spiritual yang kuat membuat kita menyadari bahwa Tuhan menciptakan keberagaman agar dunia ini semakin berwarna, karenanya keberagaman merupakan hal yang harus disyukuri dan dihargai. Menanamkan sikap empati membuat kita tidak bersikap egois dan menaruh perhatian terhadap orang lain, hal ini akan ikut menjaga nilai toleransi yang dimiliki. Memahami perbedaan yang ada juga membuat kita semakin mengerti dan menerima perbedaan yang ada. Belajar memposisikan diri kita sebagai orang lain juga membuat kita berpikir sebelum bertindak. Berpikir sebelum bertindak merupakan hal yang patut dilakukan agar kita bertindak dengan benar dan tidak melukai perasaan serta harga diri orang lain.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dan terdiri dari beragam suku, ras, budaya, kepercayaan, agama, dan juga bahasa. Keberagaman ini sangatlah unik dan saling melengkapi antar warga negara. Namun keberagaman ini harus dibarengi dengan sikap toleransi agar tidak membawa dampak negatif seperti isu rasisme yang dapat berujung pada perpecahan bangsa.
ADVERTISEMENT
Zaman yang semakin berkembang terkadang membuat toleransi semakin luntur karena masyarakat hidup dengan individualis. Sikap egois pun tak jarang membuat masyarakat hanya ingin berbaur dengan kaum yang sama sehingga menimbulkan sikap intoleran yang tinggi.
Sebagai generasi muda, kita dapat berpartisipasi dalam menjaga sikap toleransi dengan cara mendalami nilai spiritual, menanamkan sikap empati, memahami perbedaan yang ada, dan belajar memposisikan diri sebagai orang lain.
Sikap toleransi perlu untuk selalu dijaga dan dikembangkan oleh setiap pribadi karena toleransi merupakan unsur terpenting dalam keberagaman untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia terutama di era globalisasi saat ini.
Daftar Pustaka:
Welianto, A. (2020, Januari 4). Daftar Suku Bangsa di Indonesia. KOMPAS. https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/04/210000869/daftar-suku-bangsa-di-indonesia?page=all
ADVERTISEMENT
Larassaty, S. (2021, September 10). 5 Tips Menjaga Sikap Toleransi Anak Sejak Dini dari Rumah. IDN Times. https://www.idntimes.com/life/family/suci-larassaty-1/5-tips-menjaga-sikap-toleransi-anak-sejak-dini-c1c2/5
Gischa, S. (2021, Februari 17). Pelaksanaan Sikap Toleransi. KOMPAS. https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/17/150034769/pelaksanaan-sikap-toleransi