Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perikanan Tangkap Abad Pertengahan
11 Oktober 2022 20:32 WIB
Tulisan dari Nonik Devi Oktavia Angelina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan peradaban tidak saja mengubah pola peradaban manusia, tetapi juga telah mengubah pola pemanfaatan sumber daya ikan dari sekedar kebutuhan pangan menjadi cara hidup dan juga kebutuhan ekonomi. Perikanan menduduki tempat yang penting dalam struktur ekonomi dalam sejarah peradaban manusia. Sebagai contoh, pada zaman sebelum masehi, masyarakat Yunani telah memanfaatkan sumber daya perikanan di Laut Hitam sebagai sumber pendapatan mereka. Kekaisaran Romawi telah memanfaatkan perairan di sekitar Spanyol sebagai sumber ekonomi perikanan mereka. Sejarah juga mencatat bahwa pada zaman Romawi kuno inilah nilai penjualan ikan terbesar tercatat. Pada waktu itu pernah tercatat penjualan ikan setara dengan dua puluh empat ribu dollar dan belum pernah dilampaui sebelum tahun 1990.
ADVERTISEMENT
Perikanan juga telah menjadi kegiatan ekonomi pada periode satu abad sebelum masehi dan pada zaman Mesir Kuno. Mesir dikenal sebagai daerah padang pasir, namun kegiatan perikanan tetap menjadi kegiatan yang cukup menonjol bagi kehidupan masyarakat pesisir di Mesir sehingga kegiatan tersebut diabadikan dalam salah satu relief di salah satu situs budaya di Mesir.
Pada abad pertengahan, masyarakat di Islandia telah menggunakan ikan sebagai mata uang. Pada abad lima belas, ekspor Islandia sangat didominasi oleh ikan-ikan olahan dalam bentuk ikan kering, sehingga komoditas ini menjadi barang yang paling berharga di Islandia. Penduduk setempat menggunakan ikan sebagai mata uang dan alat tukar yang sah, sehingga seseorang bisa membeli sepasang sepatu dengan tiga ekor ikan kering atau sebotol anggur dengan 100 ikan kering.
ADVERTISEMENT
Pada sekitar abad enam belas, ikan telah menjadi komoditas unggulan yang juga telah menjadi mata uang tidak resmi di Spanyol dan Portugal. Raja Spanyol menikahkan putra mahkotanya dengan putri dari Kerajaan Portugal karena disebabkan kepentingan untuk mengamankan hak penangkapan ikan di wilayah Laut Mediterania.
James Watt menemukan mesin uap yang teknologinya masih digunakan sampai dengan saat ini. Temuan dari James Watt dimanfaatkan untuk menggerakkan perahu atau kapal sebagai sarana mempermudah menangkap ikan di lautan. Seiring dengan berjalannya waktu, mesin uap tidak hanya untuk menggerakkan perahu, namun juga digunakan sebagai alat bantu penarik jaring.
Demikian juga ekonomi Amerika pada abad sembilan belas, mesin pertumbuhan ekonomi Amerika ketika itu bertumpu pada penangkapan ikan paus. Minyak ikan paus merupakan komoditas penting bangsa Amerika pada masa itu. Komoditas ini digunakan untuk berbagai kepentingan dari mulai kebutuhan penerangan rumah tangga sampai penggunaan sebagai pelumas mesin serta barang-barang lainnya yang bisa diekstrak.
ADVERTISEMENT
Pada periode berikutnya, sebelum tahun l900 kegiatan perikanan di Indonesia masih didominasi oleh kegiatan perikanan yang bersifat subsisten yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan pangan penduduk yang hidup di sekitar wilayah pesisir dengan skala perdagangan yang sangat terbatas. Namun demikian beberapa perdagangan untuk komersial terjadi di beberapa wilayah Indonesia timur dalam bentuk perdagangan hasil laut kerang mutiara. Pada periode puncaknya sekitar tahun antara tahun 1870 hingga tahun 1900, ribuan nelayan terlibat dalam industri ini dengan menghasilkan nilai ekonomi yang sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Kemudian skala subsistensi ini secara perlahan berubah ke arah komersial dengan tujuan menyuplai kebutuhan pangan ke wilayah-wilayah terpencil dengan teknologi pengawetan ikan yang terbatas. Pertumbuhan yang cukup tinggi terjadi pada tahun l900, sejalan dengan terjadinya urbanisasi dan perkembangan transportasi dan sistem pemasaran. Percepatan pertumbuhan perikanan ini memuncak setelah usai perang dunia kedua di mana armada perikanan semakin termekanisasi dan kegiatan perikanan semakin merambah ke wilayah laut lepas dan daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak terjamah.