Kenali Bentuk Keharmonisan yang Meningkatkan Kesejahteraan Anak

Angela Vidya Octaviani
Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya Prodi Manajemen
Konten dari Pengguna
14 Desember 2022 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Angela Vidya Octaviani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ilustrasi dari penulis
“Coba aku punya orang tua kayak kamu pasti aku bisa lebih santai”. Kalian sebagai seorang anak tentunya pernah berkata seperti itu bukan? Terkadang kalian iri dengan apa yang orang tua teman kalian berikan kepada mereka. Kita sebagai orang tua harus mulai mengerti apa yang anak butuhkan. Keamanan dan juga kenyamanan yang diberikan akan membuat kesejahteraan anak di lingkungan pertama tumbuh kembangnya yaitu keluarga. Mari mengenal hal apa yang membuat anak merasa nyaman dan aman.
ADVERTISEMENT

Memperhatikan Tindakan Dalam Merespon Anak

Masud Hoghughi mengatakan bahwa, Pengasuhan merupakan hubungan antara orang tua dan anak yang multidimensi dapat terus berkembang. Mencakup beragam aktivitas dengan tujuan: anak mampu berkembang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik. Oleh karenanya pengasuhan meliputi pengasuhan fisik, pengasuhan emosi dan pengasuhan sosial. Pada dasarnya anak akan mengikuti perilaku orang tuanya pada saat tumbuh dan kembangnya. Ketika para orang tua bermain fisik saat keadaan marah maka anak tersebut akan mengikuti perilaku orang tuanya. Maka dari itu kita para orang tua harus dapat mengontrol sikap dalam menghadapi perilaku anak-anak.

Memberikan Dukungan Bukan Memberikan Tekanan atau Ekspektasi

“Masa kamu hanya dapat nilai segitu, lihat tuh anak tetangga bisa dapat nilai lebih besar dari kamu” Pasti tidak hanya satu dua orang anak pernah mendengarkan kata-kata tersebut dari orang tua bukan? Menaruh ekspektasi yang mereka harapkan kepada anaknya tetapi tidak mendukung perkembangan anak. Menurut Fleming dan Levie (1981), arti ekspektasi adalah segenap keinginan, harapan, dan cita-cita terhadap sesuatu hal yang ingin ia raih dengan tingkah laku dan tindakan yang nyata. Pernyataan diatas memperkuat bahwa anak bukanlah sarana untuk beradu kemampuan dari mendidik anak. Tidak hanya memberi dukungan di masa keberhasilan anak saja tetapi juga pada masa kegagalan yang dirasakan oleh anak.
ADVERTISEMENT

Mengenal Setiap Fase Tumbuh Kembang Anak

Mengajarkan anak untuk hidup mandiri memang bagus untuk anak, tetapi apakah terlalu membiarkan anak hidup sendiri dalam hal yang berlebihan akankah bagus juga? Tentu saja tidak, semua hal butuh porsinya masing-masing. Pada masa kecil anak sudah dibiarkan untuk dapat hidup mandiri. Pada kenyataannya hal tersebut akan membawa dampak baik dan juga dampak buruk. Tidak heran bahwa banyak sekali anak yang terlalu dibiarkan sendiri banyak yang melakukan penyimpangan yang berujung pada kenakalan remaja. Dilansir dari (Undang-Undang Perlindungan Anak, No. 23 Th. 2002) yang menyatakan "Pembentukan karakter anak merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap kesejahteraan anak di masa depan. Semua komponen bangsa, mulai dari orang tua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, pemerintah, dan negara, memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap perlindungan dan kesejahteraan anak". Bimbingan orang tua sangat dibutuhkan pada masa pembentukan karakter anak.
ADVERTISEMENT

Tidak Memberikan Perbandingan Terhadap Persoalan Pribadi dengan Persoalan yang Dihadapi Anak

Membandingan disini dimaksud adalah menyepelekan apa yang anak sedang lewati. Pada tumbuh kembang anak pasti orang tua harus dapat memperhatikan mental anak. Menurut Robert J. Havighurs (Shavie, 2009) adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat memberikan kebahagian serta memberi jalan bagi tugas-tugas berikutnya. Pada akhirnya keberhasilan anak merupakan keberhasilan dalam orang tua mendidik anaknya. Masalah yang dihadapi anak akan selesai bila para orang tua tidak menyepelekan dan juga memberikan saran atau masukan untuk anaknya. Sehingga para anak dapat membuat keputusan sendiri atas apa yang dihadapi.
Nah membuat lingkungan pertama anak menjadi aman dan nyaman bukanlah hal yang sulit bukan? Memahami dan juga mengerti apa yang harus diperbuat kepada anak dapat dipelajari. Memang butuh tahapan untuk menghadapi semuanya, namun kita harus berusaha. Hal kecil yang kita lakukan akan membuat perubahan-perubahan terhadap tindak dan perilaku anak. Semoga dengan point-point yang telah disampaikan diatas dapat membantu para orang tua untuk mendidik anak secara maksimal tanpa adanya kekurangan. Mari kita bentuk kesejahteraan di dalam keluarga!
ADVERTISEMENT

Referensi

Nefrijanti, 2018 (Juli 1), Definisi dan Pendapat Para ahli Tentang pengasuhan (parenting). https://pusatkemandiriananak.com/definisi-dan-pendapat-para-ahli-tentang-pengasuhan-parenting/
Prawiro.M, 2020 (October 16), Arti Ekspektasi: Pengertian Menurut Para Ahli serta Contohnya. https://www.maxmanroe.com/vid/umum/arti-ekspektasi.html
Sudrajat Ajat, S.Pd.I , Perkembangan Fase Kanak-kanak Awal, http://20211867.siap-sekolah.com/2012/03/02/perkembangan-fase-kanak-kanak-awal/#.Y5KkdH0xXiY