Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Komunikasi Kunci Hidup Damai Dalam Keluarga
17 Desember 2022 4:03 WIB
Tulisan dari Angela Vidya Octaviani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semua orang pasti ingin hidup damai di dalam kehidupan keluarga bukan? Terkadang orang berpikir hidup damai adalah hal yang sulit. Pada kenyataannya jika kita mengambil langkah yang benar semua akan berdampak baik. Hidup damai dalam berkeluarga sangat diinginkan oleh orang banyak. Komunikasi antara suami istri sangat mempengaruhi hidup damai dalam keluarga. Mari kenali macam-macam langkah yang menunjang komunikasi yang baik di antara keluarga.
ADVERTISEMENT
Saling Memahami Antara Suami Istri
Arti dari memahami disini adalah benar-benar mengerti apa yang menjadi faktor terhambatnya komunikasi di antara pasangan. Menurut Anas Sudijono pemahaman adalah “Kemampuan seseorang untuk mengerti sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain setiap pasangan harus mengetahui apa yang diinginkan pasangannya. Seringkali pasangan suami istri akan menghadapi perbedaan argumen, sampai berakhir dengan beradu argumen satu sama lain. Banyak pasangan berpikir bahwa argumennya yang paling benar dari argumen pasangan. Tetapi tidak ada salahnya bila kita mengalah dalam beradu argumen. Pada dasarnya beradu argumen terus menerus hanya akan menciptakan suatu permasalah yang lebih besar. Maka dari itu kita harus bisa memahami maksud dan tujuan dari argumen pasangan kita.
ADVERTISEMENT
Tidak Merendahkan Satu Sama Lain
“Kamu tuh kerjaannya hanya diam dirumah saja aku pulang kerja sampai larut malam lebih capek daripada kamu”. Terkadang beberapa istri yang berstatus ibu rumah tangga mendapatkan tindak merendahkan seperti di atas oleh para suami. Seorang psikiater ,Frank J. Ninivaggi mengatakan merendahkan adalah sikap senang menggurui, merasa lebih baik, serta suka menghina orang lain. Tidak hanya membawa dampak buruk terhadap diri sendiri tetapi juga membawa dampak buruk bagi pasangan. Merendahkan pasangan akan berakibatkan fatal jika anak mendengarkan percakapan merendahkan yang dilakukan oleh orang tuanya. Maka dari itu sebagai pasangan suami istri harus dapat menyikapi segala persoalan berdasarkan moral kemanusiaan demi mencapainya kedamaian dalam keluarga.
Mengambil Keputusan Dengan Memikirkan Kepentingan Bersama
Memikirkan kepentingan bersama mengartikan bahwa kita tidak boleh mengikuti ego diri sendiri. Misalnya seperti seorang suami yang memiliki keinginan untuk tidak dituntut materi oleh sang istri, padahal pada dasarnya semua dapat diputuskan bersama-sama. Dilansir dari pernyataan Hasan, M. Iqbal menyatakan pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah. Sebagai pasangan suami istri apalagi dalam berkeluarga harus memikirkan anak dalam pengambilan keputusannya. Agar tidak terjadinya hambatan dalam pengambilan keputusan, keduanya harus dapat menyatukan sudut pandang yang sama.
ADVERTISEMENT
Menurunkan Ego Masing-Masing
Teori Sigmund Freud, seorang psikoanalisis menyatakan ego sebagai pengendali kepribadian kita. Mempertahankan ego dalam menunjang kekurangan diri sendiri memang baik, tetapi apakah mempertahankan ego masing-masing dalam berkeluarga akan baik juga? Tentu saja tidak, dalam membangun sebuah keluarga harusbanyak yang mengalah dan juga melihat dari sudut pandang bersama. Misalnya suami yang tidak mau mengalah atas apa yang ia inginkan. Sebaiknya sebagai orang tua dapat menurunkan egonya. Hal itu dilakukan demi pengambilan keputusan mengenai anak.
Nah tidak sulit bukan untuk membentuk kedamaian di dalam keluarga? Jika point-point di atas dapat diterapkan maka akan tercipta kedamaian antara anggota keluarga. Memahami pasangan kita sama seperti kita memahami diri sendiri akan berdampak baik bagi anak. Semua hal pastinya butuh proses secara bertahap tetapi jika dilakukan dari hal kecil sampai hal yang terbesar akan menjadi optimal. Mari kita bangun kedamaian di lingkungan keluarga!
ADVERTISEMENT
Referensi
Dr. Rostiana S.Psi., M.Si., Memahami Ego Dalam Diri, https://greatmind.id/article/memahami-ego-dalam-diri
Hasan, M. Iqbal, 2004, Pokok-Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. https://lib.stialan.ac.id/index.php?p=show_detail&id=189&keywords=
Jejak Pendidikan Portal Pendidikan Indonesia, 2017, Pengertian Pemahaman. http://www.jejakpendidikan.com/2017/12/pengertian-pemahaman.html
Resna Nenti, 2021 (20 Jan), Sikap Merendahkan Orang Lain Bisa Bawa Dampak Merugikan https://www.sehatq.com/artikel/sikap-merendahkan-orang-lain-bisa-bawa-dampak-merugikan