Konten dari Pengguna

Menanamkan Sifat Kerendahan Hati

Angela Vidya Octaviani
Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya Prodi Manajemen
17 Juli 2024 6:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Angela Vidya Octaviani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi dari penulis
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi dari penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Ah gue mah bisa ngelakuin hal itu kecil, masa begitu aja gak bisa sih" sering kali orang yang terlalu percaya diri pernah mengatakan hal itu. Pada dasarnya percaya diri memang bagus tetapi apakah jika terlalu percaya diri itu juga baik? tentu tidak. Maka dari itu mari kenali dasar untuk menanamkan sifat kerendahan hati.
ADVERTISEMENT

1. Tidak Memikirkan Perasaan Orang Lain

Menurut Chaplin (1972) definisi perasaan adalah keadaan (state) yang dialami oleh setiap individu sebagai bentuk proses akibat dari persepsi tindakan yang mempengaruhinya. Dari pernyataan tersebut dapat kita ketahui bahwa tindakan orang lain saling bergantung dengan apa yang dirasa. Orang yang terlalu percaya diri terkadang tidak memikirkan perasaan orang lain dan akan menyepelekan sesuatu. Contohnya pada pekerjaan kantor kita menyepelekan teman kita secara satu pihak dikarenakan kinerja yang kurang optimal. Padahal hal tersebut kurang baik untuk di terapkan apalagi bila bekerja pada kerja sama tim. Jika terus dibiarkan seperti itu orang lain akan enggan untuk memiliki hubungan dengan kita. Maka dari itu kita harus bertindak rendah hati dalam perkataan maupun tindakan.
ADVERTISEMENT

2. Hancur Jika Mengalami Kegagalan

Semua orang pasti akan mengalami kegagalan dalam hidupnya. Fogle mengatakan, kegagalan membuat manusia mudah menyerah karena tidak mampu mewujudkan impiannya. Orang yang gagal karena terlalu percaya diri akan merasa malu dan hancur atas kepercayaan dirinya. Contohnya malu atas kegagalan mereka, takut ditertawakan oleh orang lain, dan takut tidak diberikan kepercayaan untuk menyelesaikan tanggung jawab yang ada. Dari kegagalan tersebut mereka akan mudah merasa stress dan overthinking atas kegagalan mereka. Maka dari itu kita sebaiknya harus cermat dan terus mengambil keputusan dengan tidak terlalu menyepelekan.

3. Terlalu Menyepelekan Sehingga Melewati Kesempatan

Dalam modul pembelajaran yang dipublikasikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Opportunity (kesempatan), Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya. Dengan kata lain kesempatan merupakan faktor pendukung yang dapat kita manfaatkan untuk mencapai tujuan maupun menambah pengetahuan. Orang yang terlalu percaya diri terkadang menyepelekan kesempatan yang bersifat kurang menantang dirinya. Padahal semua kesempatan bila dimanfaatkan dengan baik pasti akan menciptakan kelebihan juga.
ADVERTISEMENT
Nah dari point-point di atas sudah menjelaskan bahwa kerendahan hati perlu di tanamkan. Maka kita sebaiknya tidak menyepelekan sesuatu dalam kehidupan kita. Mari kita tetap menjadi orang yang suportif bagi diri sendiri dan orang lain.
Referensi
Dosensosiologi.com, 2017 (Desember), Perasaan; Pengertian, Jenis, dan Contohnya Lengkap. https://dosensosiologi.com/perasaan/
Liputan6, 2022 (2 Februari), Opportunity adalah Peluang atau Kesempatan, Simak Penjelasan Para Ahli.http://bitly.ws/yFSq
Linovhr.com, Januari , 2004 Kegagalan Adalah Hal yang Harus Dihadapi, Ini Cara Menyikapinya. https://www.linovhr.com/kegagalan-adalah/