Konten dari Pengguna

QRIS Disorot AS: Simbol Kedaulatan Digital Indonesia Mengusik Raksasa Global

angelina najmani
Mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya
28 April 2025 14:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari angelina najmani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penulis: Angelina Medina Najmani, mahasiswi Universitas Ciputra Surabaya. (Foto: Doc. Ist)
zoom-in-whitePerbesar
Penulis: Angelina Medina Najmani, mahasiswi Universitas Ciputra Surabaya. (Foto: Doc. Ist)
ADVERTISEMENT
Sistem pembayaran digital berbasis kode QR nasional, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), kini menjadi perbincangan global. Tidak hanya memudahkan transaksi domestik, QRIS kini menembus pasar internasional, termasuk Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia melalui rilis resminya pada Maret 2025 menyatakan bahwa penggunaan QRIS di Amerika dimungkinkan berkat kerja sama dengan berbagai mitra pembayaran internasional, seperti Mastercard dan jaringan Visa. Langkah ini sejalan dengan strategi Bank Indonesia untuk memperluas penggunaan QRIS lintas negara (cross-border payment) dan memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem pembayaran digital global.
Fenomena ini dipandang banyak pihak sebagai simbol kedaulatan digital Indonesia, sekaligus sebagai tantangan terhadap dominasi infrastruktur pembayaran global seperti Visa dan Mastercard.
QRIS: Dari Solusi Lokal Menjadi Inovasi Global
Sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2019, QRIS hadir sebagai solusi penyatuan berbagai metode pembayaran digital di Indonesia. Dengan satu kode QR terstandarisasi, konsumen bisa bertransaksi menggunakan berbagai aplikasi pembayaran seperti Gopay, OVO, Dana, ShopeePay, LinkAja, hingga mobile banking milik bank-bank besar. Dalam Laporan Tahunan Bank Indonesia 2024, disebutkan bahwa QRIS kini digunakan oleh lebih dari 30 juta merchant di dalam negeri, dengan volume transaksi mencapai lebih dari Rp 1.500 triliun sepanjang tahun. Kini, melalui skema QR cross-border, QRIS bisa digunakan di merchant-merchant terpilih di Amerika, khususnya di kawasan komunitas Asia dan area turis, menawarkan kenyamanan bagi wisatawan dan diaspora Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mengapa Amerika Serikat Menyoroti QRIS?
Menurut laporan Catch Me Up! dan sumber media internasional lainnya, kehadiran QRIS di pasar Amerika dinilai cukup disruptif. QRIS menawarkan alternatif pembayaran yang lebih efisien dan murah dibandingkan model tradisional berbasis kartu kredit, yang selama ini didominasi oleh dua raksasa global, Visa dan Mastercard. Kritik dari beberapa analis di AS mengindikasikan bahwa adopsi sistem pembayaran baru seperti QRIS dapat menggoyang dominasi struktur pembayaran lama, apalagi jika QRIS mampu mengadopsi teknologi interoperabilitas global.
Dampak Positif untuk Indonesia
Ekspansi QRIS ke Amerika membawa manfaat strategis besar bagi Indonesia. Selain membangun citra inovasi nasional, kehadiran QRIS memperluas peluang transaksi UMKM Indonesia di kancah internasional.Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, integrasi QRIS dengan sistem pembayaran global juga mendorong inklusi keuangan lintas negara dan mempercepat digitalisasi ekonomi nasional. Bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri, terutama mahasiswa, diaspora, hingga wisatawan, penggunaan QRIS di Amerika memberi solusi transaksi yang lebih murah dan praktis, tanpa perlu mengandalkan kartu kredit asing.
ADVERTISEMENT
Tantangan yang Harus Dihadapi? Meski ekspansi QRIS menjanjikan, tantangan besar masih mengintai. Isu teknis seperti kompatibilitas jaringan pembayaran antar negara, risiko keamanan data, dan resistensi dari pelaku industri tradisional menjadi perhatian utama. Bank Indonesia menyatakan komitmen untuk terus memperkuat sistem keamanan QRIS serta memperluas kolaborasi internasional dengan target ekspansi ke negara-negara Eropa dan Australia pada akhir 2025.
QRIS bukan sekadar inovasi teknologi pembayaran; ia menjadi representasi nyata dari upaya Indonesia membangun kedaulatan digital di era globalisasi. Disorotnya QRIS oleh Amerika Serikat menunjukkan bahwa inovasi dari negara berkembang pun bisa menantang status quo dunia. Ke depan, kesuksesan QRIS di pasar internasional akan menjadi tolok ukur sejauh mana Indonesia mampu memainkan peran penting dalam ekosistem ekonomi digital global.
ADVERTISEMENT