Konten dari Pengguna

Pelayanan Kesehatan, Kebocoran Data Kesehatan Digital

angelina neisha
Mahasiswa Radiologi Universitas Airlangga
10 Januari 2025 12:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari angelina neisha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : Dok. pribadi/Adinda Angelina Neisha
zoom-in-whitePerbesar
sumber : Dok. pribadi/Adinda Angelina Neisha
ADVERTISEMENT
Kebocoran data digital di pelayanan kesehatan telah menjadi isu yang semakin sering terjadi di era digital saat ini, terutama dalam sektor kesehatan. Salah satu contoh mencolok adalah insiden kebocoran data BPJS Kesehatan pada tahun 2021, di mana informasi mengenai 279 juta peserta terungkap. Data yang bocor mencakup informasi sensitif seperti nama, alamat, dan riwayat kesehatan pasien. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan data medis dan privasi individu.
sumber : Dok. pribadi/Adinda Angelina Neisha
zoom-in-whitePerbesar
sumber : Dok. pribadi/Adinda Angelina Neisha
Salah satu insiden terbaru yang menjadi perhatian adalah kebocoran data pelayanan kehesatan, yaitu rekam medis pada bulan Mei 2021, di mana sekitar 279 juta data warga negara Indonesia diduga telah bocor dan diperdagangkan di forum daring. Kebocoran ini mengindikasikan adanya kelemahan dalam sistem keamanan BPJS Kesehatan serta ketidakpatuhan terhadap regulasi perlindungan data. Sebagai respons, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memanggil pihak BPJS untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Kebocoran data pelayanan kesehatan tidak hanya berdampak pada privasi individu tetapi juga dapat merusak reputasi lembaga terkait, menurunkan kepercayaan publik terhadap sistem kesehatan di Indonesia, serta membuka peluang bagi tindakan kriminal