Mahasiswi KKN UNDIP 2024 Tingkatkan Informasi Desa Lawangaji Dengan Website Desa

Foto bersama Angelita, Mahasiswi KKN Undip dengan Bapak Taufik selaku Sekretaris Desa Lawangaji dalam pengomunikasian cara membuat Berita Desa dengan mudah dan bagaimana cara mengelola website desa dengan baik.

Mahasiswi TIM II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 telah menyelesaikan program kerja yang berfokus pada pengembangan dan pengelolaan website Desa Lawangaji. Program ini menjadi salah satu langkah strategis dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas informasi tentang Desa Lawangaji, yang selama ini kurang dikenal di ranah digital terlebih jika Desa Lawangaji disearch melalui Google, informasinya sangat minim.

Program ini diinisiasi dan dilaksanakan oleh mahasiswi TIM II KKN UNDIP 2024, yakni Angelita Valencia Turangan dari Program Studi Ilmu Komunikasi. Dalam pelaksanaannya, ia bekerja sama dengan Pemerintah Desa Lawangaji untuk mewujudkan website desa yang lebih informatif dan mudah diakses oleh masyarakat. Dengan melibatkan Perangkat Desa Lawangaji yakni Bapak Taufik sebagai Sekretaris Desa, Angelita serta TIM II KKN UNDIP berusaha memastikan bahwa hasil dari program ini dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Desa Lawangaji.

Sebagai bagian dari program, mahasiswi melakukan pembaruan menyeluruh pada website, termasuk perbaikan penulisan Berita Desa agar lebih user-friendly. Angelita juga menambah berbagai konten informatif seperti geografis dan demografis desa, profil desa, potensi lokal, berita dan kegiatan desa, serta layanan publik yang tersedia. Selain itu, Angelita dari TIM II KKN Undip juga memberikan pelatihan kepada perangkat desa mengenaicara mengelola dan memperbarui website secara berkala, terlebih bagaimana untuk memperbaiki foto dokumentasi Berita Desa jika tiba-tiba terdapat error saat penguploadan. Penggunaan Artificial Intelligence yakni ChatGPT sebagai akses mudah dalam pembuatan berita desa juga diberikan pelatihannya sehingga dapat mempermudah waktu dan tenaga yang dimiliki oleh Perangkat Desa dalam mengelola website dan informasinya.

Interaksi mengenai pembenahan Website Desa oleh Angelita, Mahasiswi KKN Undip 2024 dengan Bapak Taufik, Sekretaris Desa Lawangaji.

Program ini dilaksanakan di Desa Lawangaji, sebuah desa yang terletak di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Desa Lawangaji, seperti banyak desa lainnya di Indonesia, sebelumnya belum memanfaatkan teknologi digital secara optimal untuk menyebarkan informasi dan berinteraksi dengan warganya. Pengembangan website ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkenalkan desa kepada dunia luar serta memperkuat hubungan antara pemerintah desa dan masyarakat.

Kegiatan ini berlangsung selama periode KKN TIM II tahun 2024 yang memulai KKN-nya dari tanggal 10 Juli 2024 dan akan berakhir pada tanggal 19 Agustus 2024 mendatang. Dalam program KKN ini, Mahasiswi terus melakukan monitoring dan perbaikan hingga masa KKN berakhir, untuk memastikan bahwa website dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan harapan pemerintah desa serta masyarakat.

Latar belakang dari program ini adalah minimnya informasi yang tersedia mengenai Desa Lawangaji di internet. Website desa yang ada sebelumnya hanya memiliki informasi yang sangat terbatas dan tidak cukup menarik perhatian pengunjung. Hal ini menyebabkan Desa Lawangaji kurang dikenal oleh publik dan potensinya tidak terekspos secara optimal. Oleh karena itu, TIM II KKN UNDIP 2024 memandang penting untuk mengembangkan website desa yang mampu menyajikan informasi secara lengkap, menarik, dan mudah diakses, guna meningkatkan visibilitas dan citra Desa Lawangaji di mata publik.

Hasil dari program ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Desa Lawangaji, dengan menyediakan platform digital yang tidak hanya menjadi sumber informasi tetapi juga media interaksi antara pemerintah desa dan masyarakat. Website yang lebih baik dan lebih informatif ini diharapkan mampu menarik perhatian lebih banyak orang untuk mengenal Desa Lawangaji dan potensi yang dimilikinya.