Review Buku: Harapan Dari Tempat Paling Jauh

Angeli Valencia Pratiwi
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
14 Desember 2021 17:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Angeli Valencia Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Harapan terasa lebih muluk dan rumit daripada cita-cita. Tidak semua orang dengan mudah mampu menemukan harapannya. Sebab harapan didasari atas kepercayaan, kepercayaan atas diri sendiri serta kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
ADVERTISEMENT
Terakhir kali aku membaca karya milik Inggrid Sonya, sekitar tahun 2019 yaitu buku Tujuh Hari Untuk Keshia. Sekarang setelah mungkin lebih dari dua tahun, akhirnya aku memberanikan diri untuk membaca lagi karya terbaru Inggrid berjudul Harapan Dari Tempat Paling Jauh.
Buku Harapan Dari Tempat Paling Jauh karya Inggrid Sonya (Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)
Buku ini menceritakan tentang Vanka, gadis SMA yang kehidupannya cukup rumit dan kelam. Vanka hanya hidup untuk ibunya, kasih sayangnya untuk Sang Ibu sangat besar hingga membuatnya akan melakukan apapun agar bisa membuat ibunya sudi memaafkan dan menganggapnya ada. Namun, tentu saja semua itu tidak mudah, banyak hal tidak berjalan sesuai keinginannya. Sepertinya semesta belum bisa berpihak padanya. Ketika Vanka hanya ingin hidup untuk belajar dan mengejar prestasi di sekolah, sayangnya justru Vanka bertemu dengan sosok Oliver. Oliver Lee, si aktor film remaja yang kariernya tengah naik daun. Keributan yang terjadi antara Vanka dan Oliver pada suatu hari di sekolah mereka, ternyata membawa mereka pada suatu hubungan.
ADVERTISEMENT
Cerita kehidupan dari dua tokoh utama yaitu Oliver dan Vanka, sukses membuatku terasa seperti menaikki roller coaster. Tipikal tulisan Inggris Sonya sekali. Plot dalam cerita membuat aku benar-benar masuk ke dalam buku ini. Aku tidak sanggup menahan senyuman di wajah ketika aku bisa merasakan chemistry antara Vanka dan Oliver. Aku rasanya terlanjur masuk ke dalam kehidupan mereka berdua, hingga membuat aku ingin berteman dan memeluk mereka, kemudian berkata “Semuanya akan baik-baik saja selagi kita selalu bersama,”.
Seperti buku Inggrid sebelumnya, tentu saja Harapan Dari Tempat Paling Jauh mampu membuat air mataku jatuh, bahkan membuat sekujur tubuhku lemas. Rasa kecewa, kosong dan tidak terima bercampur menjadi satu ketika aku selesai membaca ending dari buku ini. Karena hal itu, aku jadi mengerti kenapa Inggrid memberi saputangan sebagai barang atau bonus kepada pembaca yang membeli bukunya saat masa pre order.
ADVERTISEMENT
Membaca buku ini sebenarnya merupakan pengalaman yang menghibur namun sekaligus sendu. Aku bahkan masih dibayang-bayangi oleh kisah Oliver dan Vanka hingga sekarang dan membuatku belum bisa move on atau lanjut untuk membaca buku yang lainnya. Secara keseluruhan disamping menceritakan kehidupan anak-anak remaja seperti Oliver dan Vanka, buku ini penuh akan pelajaran bagi kehidupan. Buku ini memberikan makna akan arti kehidupan dan harapan sekalipun harapan itu berada di tempat yang jauh serta tentang betapa berartinya kehadiran keluarga, teman dan orang-orang tersayang di sekitar kita.