Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dengan Metode Puzzle

Angga F Rivai
Saya seorang mahasiswa universitas pamulang yang aktif dalam segala kegiatan perkuliahan
Konten dari Pengguna
19 Juni 2022 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Angga F Rivai tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1 Sesi Foto Bersama Mahasiswa dan Peserta PMKM (Sumber : dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1 Sesi Foto Bersama Mahasiswa dan Peserta PMKM (Sumber : dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
Pada hari kamis (19/05/2022), empat orang mahasiswa Program Studi S1 Akuntansi Universitas Pamulang menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM), yang diketuai oleh Angga Fajar Rivai dengan beranggotakan Erika Widiyanti, Ika Puji Astuti, dan Nurul Maulida. Kegiatan PMKM tersebut berlangsung di Yayasan Al-Kamilah yang beralamat di Jl. Serua Raya No. 3, Serua, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat. Yayasan Al-Kamilah merupakan yayasan yatim piatu dan dhu'afa, Al-Kamilah Depok telah berdiri sejak tahun 2016 silam. Panti ini menampung 29 orang anak binaan yang merupakan yatim piatu, dhu'afa dan anak jalanan. Nama Al Kamilah sendiri berasal dari kata Kamil yang berarti sempurna, yakni ingin menjadikan manusia yang sempurna, walaupun tidak ada manusia yang sempurna dalam arti memiliki iman dan takwa, kemudian skil dan kemampuan di bidang IPTEK. Adapun visi Yayasan Al Kamilah yaitu mewujudkan manusia yang memiliki IMTAQ, menguasai IPTEK, berakhlakul karimah, terampil, mandiri, kreatif, dan inovatif. Sedangkan misinya membina anak-anak asuh dan para binaan diharapkan agar memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan lainnya sehingga mereka menjadi manusia yang mulia, berguna dan mandiri. Kemudian memiliki jiwa kepekaan sosial yang tinggi serta menjadi penerus yang siap berkhidmat untuk agama, bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
Kegiatan PMKM ini tentunya dilakukan dengan protokol kesehatan yang cukup baik, dengan mengangkat tema, “Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dengan Metode Puzzle”. Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Dosen Pembimbing PMKM Ibu Rahma Wiyanti S.E, M.Si, serta anak-anak di Yayasan Al-Kamilah. Angga Fajar Rivai, selaku ketua pelaksana acara dalam sambutannya menyampaikan kesan dan tujuan “Semoga dengan adanya kegiatan PMKM yang akan Kami sampaikan dapat membantu teman-teman dalam membangun dan menerapkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar pada diri sendiri serta lingkungan sekitarnya, terutama generasi z saat ini yang mudah tergerus dengan perkembangan zaman karena adanya game online dan hal lainnya yang mampu menyebabkan generasi saat ini berbahasa indonesia yang kurang baik. Rangkaian kegiatan PMKM tersebut di mulai dengan pengedukasian yang dilakukan melalui penyampaian materi atas Bahasa Indonesia yang baik dan benar melalui metode power point yang telah disiapkan oleh tim PMKM Universitas Pamulang.
ADVERTISEMENT
Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi sebagai alat komunikasi, serta bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Sedangkan Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik dari segi pembentukan kata, kalimat mapun penulisan ejaan. Syarat terjadinya komunikasi terdiri atas lima hal, yaitu adanya komunikator, komunikan, pesan, media, dan umpan balik. Sebuah komunikasi, terutama komunikasi verbal, juga tidak bisa lepas dari peran bahasa. Namun, bahasa bukan sekadar alat komunikasi. Bahasa merupakan alat pikir dan alat ekspresi. Oleh karena itu, bahasa harus bersistem. Sistem itulah yang sering kita kenal dengan kaidah atau aturan bahasa yang berlaku.
Kita mengenal moto penggunaan Bahasa Indonesia, yaitu gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kita sering mengartikannya sebagai penggunaan Bahasa Indonesia yang baik pada situasinya dan benar pada kaidahnya. Namun, Bahasa Indonesia yang baik tidaklah sederhana. Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Bahasa Indonesia yang baik mempertimbangkan aspek situasi, mitra, sarana, lokasi, dan pokok bahasan. Lalu, Bahasa Indonesia yang benar berdasarkan pada aspek kaidah yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
Acara dilanjutkan dengan pengajaran melalui metode puzzle, dimana anak-anak yang mengikuti diarahkan untuk menyusun puzzle kata dan kalimat tidak baku menjadi baku melalui media posh it, styrofoam, serta push pin. Sebagai apresiasi, kami menyediakan doorprize untuk anak-anak Yayasan Al-Kamilah yang berani maju untuk berhasil menyusun kalimat menjadi kalimat baku.
Gambar 2 Pengedukasian dengan Metode Puzzle (Sumber : dokumen pribadi)
Gambar 3 Pembagian Doorprize (Sumber : dokumen pribadi)
Walaupun di tengah kegiatan PMKM ini ada beberapa yang mengalami kesulitan, tetapi hal tersebut tidak mengurangi tujuan dari kegiatan ini. Karena pada akhir kegiatan tersebut semua anak- anak terlihat tertantang dan berlomba-lomba untuk menyusun kata dari puzzle dengan tepat. Kegiatan ini kami tutup dengan doa, sholat ashar berjamaah serta makan bersama anak-anak panti dan pengurus panti.
ADVERTISEMENT
Melalui kegiatan PMKM yang telah dilakukan para mahasiswa Universitas Pamulang memiliki maksud dan tujuan agar penggunaan Bahasa Indonesia dalam menggunakan media puzzle yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis maupun aktivitas belajar siswa/siswi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini didukung dengan adanya aktivitas yang diamati meliputi tiga indikator yaitu minat, rasa ingin tahu dan adanya kerjasama. Juga dapat tercapainya rasa keinginan anak-anak tetap belajar dengan giat walaupun dalam kondisi pandemi pada saat ini. Dengan diadakannya PMKM tersebut mampu membuat anak-anak semangat untuk meningkatkan belajar dan berbahasa baik dan benar. (Tim PMKM Universitas Pamulang).