Konten dari Pengguna

Cara Membaca Skala Gempa: Skala Richter vs Skala Mercalli

Angga Jati Widiatama
Earthstoryteller, Dosen Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera
23 April 2020 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Angga Jati Widiatama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1. Sebaran gempa bumi di Indonesia (Sumber: Pusat Studi Gempa Bumi Nasional)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Sebaran gempa bumi di Indonesia (Sumber: Pusat Studi Gempa Bumi Nasional)
ADVERTISEMENT
Seringkali sebagian dari kita kebingungan dalam membaca kekuatan gempa bumi. Hal ini disebabkan pada peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencantumkan dua skala gempa sekaligus yang berbeda yaitu (1) Skala Richter dan (2) Skala Mercalli.
ADVERTISEMENT
Skala Richter diambil dari nama seorang seismologist atau ahli gempa bumi Amerika Serikat yang mengembangkan skala besaran gempa bumi yaitu Charles Richter (1900-1985). Pada tahun 1935 Charles Richter mendesain skala untuk mengukur amplitudo gelombang. Skala ini memiliki 10 basis nilai pengamatan, parameter nilai berdasarkan besaran amplitudo gelombang seismik yang terekam pada alat seismograf atau alat pengukur intensitas gempa bumi.
Skala ini hingga saat ini digunakan di dunia karena bisa digunakan sebagai pembanding kekuatan gempa bumi di berbagai belahan bumi maupun untuk membandingkan gempa bumi yang terjadi di masa lampau.
Gambar 2. Infografis informasi gempa bumi (Sumber: Badan Meteorologi, klimatologi, dan geofisika)
Skala kedua disebut sebagai Skala Mercalli yang dibuat oleh ahli gunungapi berkebangsaan Italia bernama Giuseppe Mercalli. Antara kurun waktu 1883-1902 Giuseppe Mercalli mengembangkan skala intensitas gempa bumi dan menjadi orang pertama yang mengembangkan pengukuran parameter/skala pada gempa bumi. Parameter nilai skala Mercalli berdasarkan sensasi yang dirasakan manusia dan kerusakan yang ditimbulkan pada bangunan.
ADVERTISEMENT
Skala ini secara luas digunakan untuk membandingkan tingkat kerusakan antar daerah terdampak dan kondisi sosial-ekonomi. Awalnya skala Mercalli memiliki 10 basis nilai pengamatan dampak/akibat aktivitas seismik, lalu dimodifikasi menjadi 12 basis nilai oleh karena itu saat ini Skala Mercalli disebut sebagai Modified Mercalli Intensity atau disingkat sebagai MMI.
Gambar 3. Perbandingan Skala Richter dan Skala Mercalli yang dimodifikasi/MMI
Intensitas gempa dan besar amplitude gempa tidak selalu sejalan karena berkaitan dengan kedalaman hiposenter gempa, gempa berskala richter kecil bisa terbaca MMI tinggi jika terjadi pada kedalaman yang dangkal. Contoh kasus adalah gempa bumi di Banjarnegara pada 2018 yang terbaca memiliki amplitudo gelombang (skala richter) sebesar 4,4 SR namun pada skala mercali terbaca sebesar V MMI. Begitu pula gempa berskala richter besar dapat terbaca MMI kecil jika terjadi pada kedalaman yang jauh di bawah permukaan bumi seperti gempa bumi dalam yang selalu terjadi setiap hari namun tidak pernah kita rasakan di seluruh Indonesia.
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT