Konten dari Pengguna

Gunung Api Kebumen: Sisa Gunung Api Purba Berwujud Kolom Lava yang Mempesona

Angga Jati Widiatama
Earthstoryteller, Dosen Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera
14 April 2020 6:00 WIB
clock
Diperbarui 23 April 2020 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Angga Jati Widiatama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pantai Manganti terletak di selatan Kebumen, di Kawasan Karst Karang bolong, Gombong yang kini menjadi salah satu Geopark Indonesia. Pesona Pantai Manganti adalah pasir putihnya serta panorama tebing curam Tanjung Karangboto yang bertemu dengan lautan, menghadirkan pemandangan yang dramatis dan spektakuler.
ADVERTISEMENT
Bagi geologiawan, keindahan Manganti bukan pada panoramanya, namun keunikan struktur batuan yang ada tersingkap di sepanjang pantai yang terdiri dari batuan beku jenis basalt hingga andesit dengan struktur kolom atau columnar joint yang berbentuk pilar seolah-olah batu tersebut dibentuk oleh manusia, padahal hal tersebut terbentuk secara alami.
Gambar 1. Suasana Pantai Manganti yang berpasir putih dan terkenal dengan hasil lautnya yang melimpah (sumber: @wildan_praja)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Suasana Pantai Manganti yang berpasir putih dan terkenal dengan hasil lautnya yang melimpah (sumber: @wildan_praja)
Columnar joint atau rekahan tiang terbentuk akibat pendinginan magma yang terjadi akibat pembekuan lava yang mengalami pendinginan bertahap dari bagian permukaan ke bagian lebih dalam, saat bagian tengah lava membeku namun bagian dalam nya tidak cukup dingin untuk membeku bersamaan, maka akan terbentuk rekahan akibat kontraksi berbentuk poligonal yang berorientasi tegak lurus terjadap permukaan lava.
Batuan beku jenis basalt hingga andesit dengan struktur kolom atau columnar joint yang ada di Pantai Manganti terdiri dari dua jenis yaitu tipe Colonnade berbentuk poligonal bersisi 4, 5, atau 6 yang memiliki orientasi rekahan/joint yang berarah tegak lurus atau vertikal terhadap satu dengan yang lainnya sehingga seolah-olah seperti tiang hasil pahatan manusia.
ADVERTISEMENT
Gambar 2. Lava basalt berstruktur kekar kolom berjenis Colonnade, tampak dibelakang adalah jembatan merah Pantai Manganti (sumber: @wildan_praja)
Ada juga Columnar joint berjenis Entablature yang merupakan rekahan pada batuan beku akibat pendinginan lava namun dengan arah orientasi horizontal. Mekanisme pembentukan tipe Entablature sama dengan tipe Colonnade, perbedaan terjadi akibat posisi tipe Entablature berada lebih dekat dengan permukaan bidang pendinginan batuan beku.
Selain tipe struktur batuan beku yang mengagumkan dijumpai juga fenomena batuan Paperite. Paperite merupakan batuan beku yang terbentuk bersamaan dengan batuan sedimen akibat saat lava mengalir di permukaan sedimen yang belum terkonsolidasi, menjebak sedimen di celah fragmen batuan beku yang terbentuk saat lava mendingin. Terdapat nanofosil gampingan yang berhasil diekstrak dari sedimen yang terjebak pada paperite dan menunjukkan umur 15 juta tahun lalu.
Gambar 3 Lava basalt berstruktur entablature (sumber: @wildan_praja)
Gunung api Manganti memang sudah tak aktif, dia hanya kini menyisakan bagian keras tubuhnya yang hancur akibat erosi dan tektonik. Berbagai fitur gunungapi dapat digunakan oleh para geologiawan merekonstruksi bentuk, morfologi, dan waktu event erupsi terjadi. Semua informasi tersebut terangkup dalam bentuk rekahan, arah rekahan, dimensi rekahan, warna batuan, mineral batuan bahkan fosil yang ‘tak sengaja’ terperangkap diantara fragmen.
ADVERTISEMENT