Intrusi Air Laut: Fenomena Berubahnya Air Tawar pada Sumur Jadi Payau

Angga Jati Widiatama
Earthstoryteller, Dosen Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera
Konten dari Pengguna
30 Maret 2020 7:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Angga Jati Widiatama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu bencana geologi yang terjadi di Kota Semarang bagian bawah adalah masuknya air laut pada sistem air bawah tanah dangkal sehingga sumur (air tanah) yang awalnya tawar berubah menjadi payau. Hal tersebut dikenal sebagai fenomena intrusi air laut.
Gambar 1 Ilustrasi sumur dangkal
Air tanah tawar yang berasal dari pegunungan dan air tanah asin yang berasal dari laut memiliki batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing, terdapat garis semu batas antara keduanya yang dipisahkan oleh tekanan pori batuan dan berat jenis fluida. Batas semu antara air tawar dan air asin di bawah permukaan tanah bersifat dinamis sesuai dengan kondisi hidrogeologi daerah setempat. Faktor yang mempengaruhi antara lain; jenis batuan, tebal sedimen, kontur/topografi, pengambilan air tanah, dan kompaksi sedimen.
ADVERTISEMENT
Pengambilan air tanah yang intensif untuk segala keperluan manusia akan menyebabkan pori-pori batuan kehilangan tekanan pori, sehingga air laut bergerak dan mengisi pori-pori batuan yang ditinggalkan air tawar akibat dipompa/diambil.
Gambar 2 Ilustrasi kondisi air tanah (a) sebelum terjadi penyedotan air tanah yang berlebihan (b) kondisi air tanah pascapenyedotan yang berlebihan (c) mekanisme pengembalian air tanah
Apakah intrusi air laut dapat meluas? Tentu saja bisa, hal tersebut dipengaruhi kemampuan pengisian kembali pori batuan oleh fluida, dalam hal ini siapakah yang lebih cepat mengisi pori, apakah air tawar dari pegunungan atau air asin dari lautan. Salah satu solusi menghadapi intrusi air laut adalah membuat sumur resapan. Sumur resapan berfungsi meresapkan air tawar (air permukaan dan air hujan) kedalam tanah secara efektif, efisien, dan dalam volume yang signifikan.
Aksi yang manusia lakukan akan selalu memberikan reaksi timbal balik dari alam yang selalu mengarah menuju keseimbangan. Melimpahnya sumber daya yang saat ini kita rasakan merupakan pinjaman yang kita ambil dari masa depan anak cucu kita.
ADVERTISEMENT