Konten dari Pengguna

Subduksi Jawa: Penyebab Variasi Gunung Api dan Patahan di Pulau Jawa

Angga Jati Widiatama
Earthstoryteller, Dosen Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera
6 April 2020 7:14 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Angga Jati Widiatama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gunung Api Aktif Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gunung Api Aktif Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Subduksi merupakan interaksi lempeng tektonik dengan arah gerak konvergen (saling bertabrakan) sehingga salah satu lempeng mengalami penunjaman/tenggelam di bawah lempeng lainnya. Berdasarkan jenis lempeng yang berinteraksi, terdapat dua jenis subduksi yaitu:
ADVERTISEMENT
Gambar 1 Model ilustrasi subduksi (Sumber: Ensiklopedia Britannica)
Pulau Jawa terbentuk dari zona subduksi antara Lempeng Benua Sundaland vs Lempeng Samudra Hindia/Australia. Hasil subduksi ini menghasilkan jajaran gunung api di tengah Pulau Jawa yang saat ini kita lihat. Dari Gunung Krakatau di sebelah barat hingga Kawah Ijen (Gunung Merapi) yang berada di ujung Jawa Timur merupakan gunung api Jawa yang magmanya berasal dari pelelehan lempeng samudra Hindia/Australia. Meskipun memiliki mekanisme pembentukan magma yang sama (lelehan lempeng samudra Hindia/Australia), setiap gunung api di Pulau Jawa memiliki karakteristik erupsi yang berbeda, kenapa bisa seperti itu? Karena adanya perbedaan faktor-faktor berikut ini:
ADVERTISEMENT
Gambar 2 Karakteristik gunungapi berdasarkan pembagian segmen di Pulau Jawa
Selain gunung api, produk dari subduksi adalah gempa bumi. Gempa yang dirasakan di Pulau Jawa umumnya dipengaruhi oleh interaksi konvergen atau subduksi lempeng samudra Hindia/Australia yang menunjam di bawah lempeng Sundaland membentuk patahan/sesar yang kita rasakan sebagai gempa bumi. Ada banyak sekali pelurusan akibat patahan/sesar di Pulau Jawa, oleh para geologiawan patahan/sesar ini dikelompokkan ke dalam keluarga sesar berdasarkan patahan besar atau sesar utama yang mengontrol pelepasan gaya
ADVERTISEMENT
Patahan/sesar besar di sekitar Pulau Jawa antara lain:
Gambar 3 Model struktur Pulau Jawa bagian tengah (Sumber: Satyana dan Purwaningsih, 2002)
Tidak selamanya efek subduksi lempeng di Jawa menghasilkan bencana, ada juga efek samping yang menghasilkan sumberdaya alam seperti fluida panas dari magma menghasilkan biji mineral seperti emas, perak, tembaga, dsb. *batu akik juga lho.
Pelipatan batuan akibat tektonik juga menghasilkan cebakan minyak bumi dan patahan menghasilkan jalur migrasi minyak bumi. Hadirnya gunung api menghasilkan abu yang menyuburkan tanah serta manifestasi panas bumi yang dijadikan sumber energi terbarukan
ADVERTISEMENT