BI: Penjualan Ritel di Bulan Juli Turun

11 September 2017 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Supermarket. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Supermarket. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia merilis hasil survei penjualan eceran pada periode Juli 2017. Pada periode tersebut penjualan eceran dilaporkan terkoreksi atau turun, terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil survei yang tercatat sebesar 209,9 atau turun 3,3% setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 6,3% (yoy).
ADVERTISEMENT
Penurunan tersebut dinilai sejalan dengan kembali normalnya pola konsumsi masyarakat pasca Ramadhan dan Idul Fitri. Adapun penurunan penjualan ritel terjadi baik pada kelompok makanan maupun kelompok non makanan.
"Secara regional, penurunan pertumbuhan tahunan IPR terjadi di beberapa kota seperti Semarang, Denpasar, dan Manado," demikian dikutip dari rilis survei penjualan eceran yang dikutip dari laman Bank Indonesia, Senin (11/9).
Pada kelompok makanan, penurunan terutama terjadi pada penjualan produk makanan jadi dan minuman. Sementara pada kelompok non makanan, penurunan penjualan terbesar terjadi pada kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, terutama produk elektrik (selain audio/video) dan perabot rumah tangga.
Penjualan ritel diperkirakan akan kembali meningkat pada Agustus 2017. Hal tersebut terindikasi dari IPR Agustus yang tumbuh 5,3% (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Peningkatan penjualan ritel diperkirakan terjadi pada kelompok makanan sebesar 10,4%, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh -0,3%. Pertumbuhan penjualan ritel untuk kelompok non makanan juga diprediksi akan membaik dari -7,8% (yoy) menjadi -1,9%.
Namun, dari survei tersebut terindikasi adanya tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran pada tiga bulan mendatang dibandingkan bulan sebelumnya. Indikasi tersebut terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 135,5, lebih tinggi dari 133,3 pada bulan sebelumnya.