Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bos Meikarta Klaim Sudah Kantongi Izin dari Pemerintah
17 Agustus 2017 18:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Lippo Group hari ini resmi meluncurkan penjualan Apartment Meikarta yang berlokasi di Lippo Cikarang, Bekasi. Lokasi ini merupakan bagian dari proyek kota raksasa baru Meikarta dengan luas 22 juta m2 yang nilai investasinya mencapai Rp 278 triliun.
ADVERTISEMENT
CEO Meikarta, Budi Ketut Wijaya, mengatakan pembangunan apartemen tersebut tidak mengalami kendala. Dia mengklaim sudah mengantongi perizinan yang sebelumnya dipersoalkan pemerintah Jawa Barat.
"Nggak, kan karena izinnya bukan keseluruhan dikeluarkan. Tapi blok per blok yang kita launching," ujarnya saat ditemui dalam acara launching Meikarta di Lippo Cikarang, Bekasi, Kamis (17/8).
Budi membantah jika selama ini proyek Meikarta tidak berizin. Menurut dia, seluruh izin sudah diselesaikan lantaran hampir seluruh pembangunan proyek Meikarta merupakan proyek dengan skala yang besar.
"Tentu pemerintah telah mendukung dengan seluruh infrastruktur yang sedang dikerjakan saat ini. Ada 6 infrastruktur yang skala besar yang sedang dibangun. Dan itu dukungan pemerintah, kita mengisi apa yang diisi pemerintah," jelasnya.
Ketut menjelaskan, pembangunan proyek Meikarta ditargetkan mencapai 500 hektare di Kabupaten Bekasi. Ia berharap dengan dibangunnya Apartment di wilayah strategis ini bisa membantu upaya pemerintah daIam meningkatkan standar kehidupan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
”Kami selaku bagian dari bangsa Indonesia, turut bangga dengan partisipasi kami daiam upaya membangun negeri dan meningkatkan standar kehidupan masyarakat Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Meikarta memastikan pada tahap awal akan dibangun apartemen sebanyak 225 ribu unit yang ditargetkan rampung 2018. Selain itu, akan dibangun fasilitas pendukung seperti mal, rumah sakit dan sekolah.
Adapun untuk pendanaan pembangunan sendiri, sebesar 40 persen berasal dari kas internal dan sisanya melalui kemitraan dengan pihak asing seperti Mitsubishi dan Toyota.