Bukalapak Luncurkan Fitur Investasi Online Reksa Dana

19 Januari 2017 11:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Peluncuran fitur BukaReksa (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran fitur BukaReksa (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
Penyedia layanan jual beli online Bukalapak menambah fitur baru yaitu investasi dengan belanja reksa dana online. E-commerce yang jumlah penggunanya kini sudah mencapai 11,2 juta tersebut mengenalkan sistem investasi semudah belanja online yang diberi nama BukaReksa yang diklaim bisa memberikan keuntungan lebih besar.
ADVERTISEMENT
Co-Founder dan CFO Bukalapak, Fajrin Rasyid, mengatakan antusiasme pengguna jasa Bukalapak terhadap fitur baru tersebut sangat positif. Baru sepuluh hari diluncurkan, ada sekitar 6000 investor yang terjaring. "Tentunya akan terus meningkat karena tujuannya memang sebagai wadah investasi bagi pengguna Bukalapak," kata Fajrin usai peluncuran fitur BukaReksa di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (19/1).
Fitur BukaReksa tersebut bekerja sama dengan penyedia platform pasar modal online Bareksa dan CIMB Principal Asset Management sebagai manajer investasi pembuat produk reksa dana CIMB-Principal BukaReksa Pasar Uang. Fajrin mengatakan fitur ini digagas dengan tujuan untuk memberikan layanan investasi yang mudah bagi para penjual di Bukalapak.
Selain itu, kata Fajrin, keuntungan yang diperoleh pun cukup besar dibanding menyimpan uang di bank. Biasanya, kata dia, uang yang masuk dari pembeli akan dicairkan ke rekening bank penjual setelah diverifikasi oleh Bukalapak. “Sementara dengan fitur baru ini, uang transaksi bisa langsung diinvestasikan dengan mendapat keuntungan lebih besar,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Co Founder dan Chairman Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, mengatakan investasi di reksa dana cocok untuk segmen retail di Indonesia. Dia mengaku memilih berinvestasi di reksa dana karena relatif cukup aman. "Reksa dana ini sangat stabil, karena sebagian disimpan di deposito dan obligasi jangka pendek," jelas Karaniya.
Sementara Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan pihaknya menyambut baik fitur investasi online yang digagas Bukalapak. Menurut dia, layanan tersebut akan mempermudah akses masyakarat untuk berinvestasi ke pasar modal yang jumlahnya masih sangat sedikit. “Hingga Agustus 2016, jumlah investor reksa dana baru 340.869 atau hanya sekitar 0,13 persen dari total populasi," katanya.