Dua Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Mengemudi Saat Mudik

8 Juni 2017 10:55 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi menguap saat mengendarai mobil (Foto: Thinkstock)
Mengendarai mobil pribadi untuk mudik ke kampung halaman jadi alternatif pilihan. Namun, meningkatnya jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi otomatis memperlambat waktu tempuh.
ADVERTISEMENT
Berkendara dalam kurun waktu lama tentu akan berpengaruh terhadap kondisi fisik pengemudi yang pada akhirnya mempengaruhi konsentrasi. Inilah titik kerawanan terjadinya kecelakaan.
Pendiri Rifat Drive Labs -- penyedia jasa pelatihan berkendara defensive -- Rifat Sungkar, mengatakan turunnya tingkat konsentrasi disebabkan dua faktor, yakni oksigen dan air.
"Secara teori, kalau kita berada di situasi air dan oksigen level 80 persen, kita akan punya konsentrasi yang bagus," kata pereli nasional itu kepada kumparan (kumparan.com).
Rifat menyarankan pengendara memperhatikan dua faktor ini. Air dan oksigen, kata dia, masih berada di level bagus ketika berkendara dari setelah sahur hingga 6 jam ke depan. Setelah itu, kondisinya akan menurun dan disarankan segera menepi untuk istirahat.
ADVERTISEMENT
"Kalau kadar oksigen dan kadar air turun, otaknya kosong maksudnya (level oksigen di otak kosong) itu pasti kehilangan kosentrasi 100 persen, turunnya akan jauh banget," papar Rifat.
Saat istirahat itulah pengendara diminta tidur selama 30 menit hingga 1 jam untuk mengembalikan kondisi air dan oksigen. Sehingga, setelah itu konsentrasi akan kembali pulih.
"Contohnya kalau kita baru bangun pagi, ketika dalam kondisi haus pun tetap semangat. Kalau tidur jam dua atau jam tiga siang, tidur sampe setengah empat. (maka) satu jam setengah ke depan masih semangat dan udah dekat buka," tukas dia.