Konten dari Pengguna

Jual BBM Termurah, Vivo Dapat Pasokan dari Mana?

Angga Sukmawijaya
Managing Editor kumparanBisnis
26 Oktober 2017 18:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Angga Sukmawijaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peresmian SPBU Vivo di Cilangkap Jakarta Timur (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian SPBU Vivo di Cilangkap Jakarta Timur (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Vivo Energy Indonesia, pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo, menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 89 bermerek Revvo 89 dengan harga Rp 6.100 per liter. Padahal Pertamina menjual BBM Premium dengan harga Rp 6.450/liter.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, Premium adalah RON 88, kadar oktannya lebih rendah dari Revvo 89. Artinya, Revvo 89 memiliki kualitas lebih baik dibanding Premium. Jika PT Vivo Energy Indonesia berani menjual BBM di bawah harga BMM premium milik Pertamina, lantas dari mana perseroan itu memperoleh pasokan BBM?.
Corporate Communication PT Vivo Energy Indonesia, Maldi Al Jufrie, membeberkan PT Vivo Energy Indonesia merupakan anak usaha dari Vitol Group, perusahaan sektor hilir minyak dan gas bumi yang berkantor pusat di Swiss. Sejauh ini, BBM yang diperoleh pihaknya dipasok oleh induk usaha.
“Kami mendapatkan pasokan BBM dari Vitol Group,” kata Maldi saat ditemui di SPBU Vivo Cilangkap Jakarta Timur, Kamis (26/10).
Dia pun mengungkapkan, pasokan BBM tersebut dikelolanya di kilang dan tangki BBM yang berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menurutnya ketika SPBU yang dimiliki pihaknya bertambah, PT Vivo Energy Indonesia juga berencana untuk membangun kilang tambahan.
ADVERTISEMENT
“Kita akan membuka beberapa SPBU lagi, kita berkomitmen untuk membangun kilang tambahan. Tapi waktunya belum ditentukan,” ucapnya.
Maldi menambahkan selain di Indonesia, Vitol Group juga memiliki anak usaha lain yang tersebar di Inggris, Singapura, hingga Afrika. Adapun jumlah SPBU yang dibawahi oleh perusahaan tersebut mencapai ribuan unit di berbagai negara.
“Jadi kami tidak berdiri sendiri. Sebelumnya grup usaha ini sudah berpengalaman di negara lain,” jelasnya.
Reporter: Resya Firmansyah