Kembangkan Bisnis Setrum, Toba Bara Siapkan Capex 65 Juta Dolar

26 Mei 2017 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pembangkit listrik. (Foto: pixabay)
PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini mencapai 65 juta dolar AS atau setara Rp 864,38 miliar (kurs Rp 13.298 per dolar AS). Perseroan berencana menggunakan sebagian besar capex untuk mendanai bisnis listrik.
ADVERTISEMENT
Head of Investor Relations TOBA, Iwan Sanyoto, mengatakan ada 2 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulbagut I di Gorontalo dan di Minahasa, Sulawesi Selatan yang dibidik perusahaan.
"Kapasitas keduanya sama, 2x50 MW. Capex sebesar 70 persen akan digunakan untuk bisnis listrik dan sisanya untuk aktivitas tambang," ujar Iwan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (26/5).
Iwan menjelaskan, saat ini perseroan tengah menuntaskan financial close atau penyelesaian sumber pembiayaan untuk kedua proyek tersebut. Dia memastikan proses tersebut akan segera rampung.
"Dalam waktu dekat rampung. Untuk pendanaannya 70 persen dari bank dan sisanya ekuitas. Diharapkan kedua proyek ini berbarengan selesainya, beroperasi penuh pada 2020," paparnya.
ADVERTISEMENT
Pembangunan PLTU Sulbagut I berada di bawah PT Gorontalo Listrik Perdana. Komposisi saham perusahaan tersebut meliputi 80 persen Toba Bara dan 20 persen Shanghai Electric Power Construction Co Ltd. Sementara untuk PLTU di Minahasa, Toba Bara memegang kepemilikan 90 persen dan sisanya Sinohydro Power Company.
Perusahaan memang sudah mulai merambah bisnis setrum dalam rangka diversifikasi bisnis. Targetnya, bisnis setrum bisa berkontribusi 50 persen terhadap total pendapatan perusahaan ini, dan sisanya dari penjualan batu bara.
"Tahun ini kami targetkan produksi batu bara masih sama dengan tahun lalu. Sekitar 5-6 juta ton tahun ini. Tahun lalu kan 5,5 juta ton. Penjualan masih didominasi Asia Pasifik," ujar Iwan.