Kementerian ESDM Jajaki Kerja Sama Bidang Energi dengan India

9 Mei 2017 10:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kantor Kementerian ESDM. (Foto: Fanny Kusumawardhani/ kumparan)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkunjung ke India untuk menjajaki kerja sama kedua negara di bidang energi. Dari hasil kunjungan pada 2 hingga 6 Mei 2017, Tim Teknis Kementerian ESDM menilai adanya peluang sejumlah kerja sama seperti pembangunan kilang minyak dan relokasi turbin gas atau pembangkit listrik tenaga gas bumi (PLTG).
ADVERTISEMENT
Tim Teknis Kementerian ESDM terdiri atas 3 tim yaitu tim minyak dan gas (migas), tim mineral dan batubara (minerba), dan tim Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) serta ketenagalistrikan. Tim Teknis Kementerian ESDM dipimpin oleh Kepala Badan Litbang ESDM, F.X. Sutijastoto.
Anggota Tim Teknis Kementerian ESDM terdiri atas perwakilan Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ESDM, PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (Tbk) dan PT Adaro Indonesia. Turut mendampingi selama kegiatan pejabat Fungsi Ekonomi KBRI New Delhi.
Selama berada di India, Tim Teknis Kementerian ESDM berkunjung ke lapangan ke Panipat Refinery dan Petrochemical Complex di Haryana, Central Mine Planning & Design Institute (CMPDI) dan Central Coal Field India Limited di Ranchi, dan Central Institute of Mining and Fuel Research (CIMFR) di Dhanbard, serta National Thermal Power Cooperation (NTPC) di Dadri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Tim Teknis Kementerian ESDM juga melakukan pertemuan dengan Gas India Limited (GAIL), ONGC Videsh Limited (OVL), Indian Oil Corporation Ltd. dan Petronet LNG Limited (PLL), para perusahaan dan investor India di sektor ESDM (17 perusahaan), serta Ministry of Petroleum and Natural Gas of India.
"Pokok-pokok penting hasil kunjungan lapangan dan pembahasan Tim Teknis Kementerian ESDM dengan mitra terkait di India telah dilaporkan dalam pertemuan bilateral yang dipimpin Menteri Power, Coal and Renewable Energy India, Piyush Goyal," kata Sutijastoto, melalui keterangan resmi yang dikutip kumparan (kumparan.com), Selasa (9/5).
Beberapa potensi kerja sama yang dihasilkan dari kunjungan Tim Teknis Kementerian ESDM tersebut, antara lain adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Bidang Migas
a. Kerja sama pembangunan Grass Root Refinery (GRR) Bontang Project dan Petrochemical Complex dengan Panipat Refinery. b. Di bidang eksplorasi dan produksi (E&P) minyak, pihak India dalam hal ini OVL berminat melakukan E&P migas di Indonesia, terutama menjajaki peluang pada lapangan-lapangan migas yang akan habis masa kontraknya. c. Terdapat keinginan Petronet LNG Ltd. (PLL) untuk menjalin kerja sama dengan Pertamina LNG dalam rangka Research & Development dan implementasinya secara komersial Diesel Dual Fuel (DDL) LNG di India dan pengembangan bersama regasifikasi dan storage floating atau land di Indonesia.
2. Bidang Minerba
a. Adanya peluang kerja sama antara Indonesia dengan CIMFR dan CMPDI untuk melakukan kerja sama eksplorasi batu bara kualitas kokas di Papua, otomatisasi monitoring kegiatan pertambangan, pengembangan laboratorium dan pengolahan air tambang. b. Kerja sama litbang dengan CIMFR dalam komersialisasi hasil litbang dalam hal gasifikasi batubara, Coal Bed Methane, pencairan batu bara, peningkatan kualitas batubara, pencampuran batubara dan gasifikasi batubara bawah tanah.
ADVERTISEMENT
3. Bidang EBTKE dan Ketenagalistrikan
a. Kerja sama peningkatan efisiensi energi antara Indonesia dengan National Thermal Power Cooperation (NTPC) melalui implementasi LED, implementasi energi matahari dan peluang penggunaan pembangkit India dengan melakukan pembuatan pilot project di daerah terpencil di Indonesia yang kekurangan listrik. b. Diperoleh informasi adanya pembangkit listrik berbahan bakar gas (gas turbine) yang belum pernah dioperasikan karena ketidaan pasokan gas. Pembangkit ini mempunyai kapasitas 2.200 MW. Setelah dilakukan penilaian terlebih dahulu, pembangkit ini berpotensi untuk direlokasi ke Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku.
Hasil kunjungan kerja Tim Teknis ESDM tersebut di atas, akan ditindaklanjuti dengan melakukan pembentukan Joint Technical Working Group.
"Working Group akan membahas hal bersifat teknis dalam rangka mempersiapkan kerja sama/MoU yang akan ditandatangani saat pertemuan antara Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Indonesia dengan Menteri India terkait di bidang energi lainnya," ujar Sutijastoto.
ADVERTISEMENT