Menhub: Diskon Taksi Online Buat Investasi Tidak Sehat

22 Maret 2017 14:41 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Budi Karya, Menteri Perhubungan. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
Pemerintah mulai bulan depan akan mengatur tarif batas atas dan bawah taksi online. Aturan tersebut ditetapkan agar disparitas tarif taksi online dengan konvensional tidak berbeda jauh.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, ada tiga filosofi mengenai aturan tarif tersebut, yakni mengenai keselamatan, layanan level of service, dan kesetaraan.
"Kalau 1 dan 2 kan sudah tahu, harus selamat. Kesetaraan ini adalah kesetaraan operator dan kesetaraan konsumen juga. Sekarang ini ada iklim kurang sehat kompetisi, dengan melakukan diskon dan sebagainya," kata Budi di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (22/3).
Menurut Budi, dengan adanya diskon layanan taksi online, struktur pembiayaan atau investasi menjadi tidak baik.
"Kalau kami koordinir suatu skema yang baik, ada pola pembatasan tarif, dengan sendirinya tidak terjadi perang tarif. Iklim usaha akan lebih baik," kata dia.
Budi mengatakan, baik taksi online maupun konvensional sama-sama memberikan kesempatan bagi operator dengan caranya sendiri. Namun di sisi lain, kemajuan teknologi seharusnya membuat angkutan konvensional melakukan perbaikan.
ADVERTISEMENT
"Apakah dia (taksi konvensional) jadi online juga, apakah service bagus, sehingga konsumen merasakan tambahan. Satu konsep besar, satu sisi operator lebih baik tidak masalah, kedua masyarakat diuntungkan. Sekarang dapat diskon itu sesaat, perang tarif berlaku terus," katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya belum melakukan pengaturan untuk kendaraan roda dua.
"Karena Undang-undang belum, kami akan lakukan setelah ini," pungkasnya.