PLN Kucurkan Rp 2,5 T untuk Mengaliri Listrik Desa di Papua dan Maluku

25 April 2017 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi instalasi listrik (Foto: Basri Marzuki/ANTARA)
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menganggarkan Rp 1,8 triliun pada tahun ini untuk mengaliri listrik di 365 desa di Papua dan Papua Barat. Selain itu, perusahaan listrik BUMN, ini juga menganggarkan Rp 721 miliar untuk mengaliri 199 desa di wilayah Maluku dan Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
Direktur Regional Papua dan Maluku PLN, Haryanto, mengatakan jumlah instalasi listrik untuk empat wilayah tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada 2016, anggaran yang dialokasikan untuk wilayah Papua dan Papua Barat hanya Rp 230 miliar untuk 96 desa. Sedangkan Maluku dan Maluku Utara hanya ada 34 desa yang dialiri listrik.
"Total 2016 ada 100 desa yang berhasil kami aliri listrik untuk Papua dan Papua Bara serta Maluku dan Maluku Utara. Tahun ini anggaran Rp 1,8 triliun untuk 365 desa di Papua dan Papua Barat serta Rp 721 miliar di Maluku dan Maluku Utara, saat ini sedang berjalan tahap satu," kata Haryanto di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Selasa (25/4).
Haryanto mengatakan, pada kuartal pertama tahun ini, pihaknya baru membangun tahap pertama atau hampir 100 desa yang teraliri listrik di Papua dan Papua Barat. Sementara sisanya, akan dibangun pada tahap selanjutnya.
ADVERTISEMENT
"Kami optimistis sampai akhir tahun ini bisa mengaliri listrik di 300-an desa. Tahap pertama ini 100 desa sudah kami aliri, tiga bulan selanjutnya tahap kedua 100 desa lagi, sampai tahap ketiga," jelasnya.
Meski demikian, Haryanto mengakui ada beberapa kendala dalam mencapai target tersebut, antara lain kesulitan data dan transportasi. "Kesulitan pertama adalah data, kami enggak bisa pungkiri banyak daerah yang terisolir maka data adalah hal yang utama. Kondisi geografis yang berat, minimnya akses transportasi karena banyaknya lahan hutan dan rawa serta cuaca yang ekstrim," katanya.
Kesulitan lainnya adalah kemampuan masyarakat dan masalah komunikasi. Menurut dia, PLN tengah memikirkan agar masyarakat tak hanya bisa mendapatkan akses listrik, namun juga bisa menikmati listrik secara lebih luas.
ADVERTISEMENT
"Spirit 'BUMN Hadir untuk Negeri' juga membutuhkan dana CSR untuk masyarakat yang tak mampu untuk menyambung listrik. Masalah komunikasi, belum ada sinyal seluler, kami harapkan dapat mensupport layanan kami harapkan dapat mempermudah," ujarnya.