Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
PLN Sudah Pasang 875 Stasiun Penyedia Listrik Umum di Sejumlah Kota
27 Agustus 2017 15:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB

ADVERTISEMENT
Tren kendaraan ramah lingkungan dengan energi listrik sudah mulai direalisasikan di sejumlah negara. Begitupun di Indonesia, pemerintah akan mendorong penggunaan sepeda motor atau mobil listrik.
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) mengaku telah memprediksi tantangan ini dan mendukung perkembangan teknologi hijau tersebut dengan menyediakan infrastruktur yang diperlukan, salah satunya berupa Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU).
Saat ini perusahaan listrik milik BUMN tersebut sedikitnya telah menyediakan 875 SPLU yang tersebar di sejumlah lokasi di Indonesia. SPLU yang dikembangkan perusahaan sejak 2015 ini antara lain dapat dijumpai di Jakarta, Bandung, Bangka Belitung, Riau dan Kepulauan Riau, Muara Bungo, Bengkulu, Lampung, Manado, Gorontalo, Palu, Kotamobagu, Yogyakarta, Bali, Makassar, dan masih banyak lagi.
“Hal ini sudah dipersiapkan sejak lama untuk menjawab tantangan di masa depan. Saat ini kendaraan listrik sudah banyak bermunculan. Ini tak hanya hemat energi, tapi juga ramah lingkungan," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka dalam siaran persnya, Minggu (28/8).
ADVERTISEMENT
Made mengaku optimistis PLN bisa memenuhi ketersediaan SPLU dengan kualitas maksimal, apalagi daya pasok energi listrik juga banyak dipasok dari pembangkit baru yang berasal dari program 35.000 MW.
Untuk SPLU di Jakarta, sejak diluncurkan pada 4 Agustus 2016 hingga Juli 2017 telah terpasang di 542 titik. Made mengatakan keberadaan SPLU akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan konsumen, termasuk kebutuhan pengisian energi kendaraan listrik di tempat umum.
Tahun ini ditargetkan sudah ada 1.000 unit SPLU khusus di Jakarta. Lokasi SPLU tersebut dapat ditemukan melalui layanan aplikasi Google Maps dengan kata kunci “SPLU PLN”.
Menurut Made, infrastruktur pengisian kendaraan listrik ini awalnya dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di tempat umum, seperti para pelaku UMKM atau pedagang kaki lima. Namun seiring berkembangnya teknologi, SPLU pun dapat digunakan untuk mengisi ulang energi kendaraan listrik.

Adapun SPLU Beji Lintar mengadopsi sistem prabayar. Untuk menggunakannya, masyarakat perlu mengisi pulsa kWh meter dengan membeli token listrik melalui Payment Point Online Bank, ATM, minimarket, atau lainnya dengan menyebutkan ID Pelanggan atau nomor kWh Meter yang ada di SPLU yang akan digunakan.
ADVERTISEMENT
SPLU sendiri terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe hook yang dapat ditemui di tiang-tiang milik PLN dan tipe standing yang menjadi suatu bangunan tersendiri. SPLU tipe hook terdiri dari 2 kWh Meter dan setiap meter memiliki daya 5.500 VA. Sedangkan SPLU tipe standing terdiri dari 4 kWh Meter.
Daya dari masing-masing kWh Meter tersebut juga bisa ditingkatkan menjadi 11.000 VA. Dengan kapasitas tersebut, SPLU mampu menyuplai listrik untuk charging kendaraan yang memiliki daya bervariasi antara kisaran 500–2.500 Watt.
Masyarakat dapat meminta kepada PLN untuk memasangkan SPLU di lokasi yang diinginkan agar kebutuhan energi listriknya dapat terpenuhi, termasuk sebagai charging station kendaraan listrik yang akan lebih pas bila diletakkan di tempat parkir.
ADVERTISEMENT
Selain SPLU, PLN juga mulai menggunakan kendaraan listrik, seperti motor listrik untuk petugas ULC (Unit Layanan Cepat). Motor listrik merupakaan kendaraan masa depan yang efisien dan ramah lingkungan.
Kendaraan ini baru digunakan PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya). Selanjutnya, diharapkan dapat diterapkan di Unit-unit pelayanan PLN lainnya karena sangat ramah lingkungan.