Sri Mulyani: Jangan Nyanyi Lagu Indonesia Raya Kalau Tak Bayar Pajak!

25 Juli 2017 22:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani Indrawati  (Foto: Reuters/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani Indrawati (Foto: Reuters/Beawiharta)
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani terus menyerukan masyarakat agar patuh membayar pajak. Sebab, hingga saat ini dari 16,6 juta warga yang melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) pajak, yang membayar jumlahnya baru mencapai 11,6 juta.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Sri Mulyani di hadapan ratusan peserta yang kebanyakan anak muda dalam acara Supermentor ke-20 yang diadakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCl) atas kerja sama dengan Bank Dunia dan Australia di Jakarta Theater, Selasa (25/7).
"Jangan harap orang lain peduli dengan negaramu, jangan pernah merasa bangga nyanyi lagu Indonesia Raya dan Anda enggak punya NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Enggak pantes!" katanya di Ballroom Jakarta Theater.
Sri Mulyani menilai wajib pajak yang masih menghindari kewajibannya tak sepatutnya bangga dengan elemen kebangsaan Indonesia. Jika mereka bangga, maka bayar pajak salah satu bukti nyata yang harus dilakukan.
Menurut Sri Mulyani, publik mungkin bosan mendengar ucapannya meminta masyarakat patuh membayar pajak di setiap kesempatan dia berbicara d forum-forum. Namun, dia mengaku tak akan berhenti karena pajak sangat penting untuk meningkatkan penerimaan negara agar program pembangunan bisa direalisasikan.
ADVERTISEMENT
"Uang pajak yang kita kumpulkan bukan karena Sri Mulyani hobi ngumpulin pajak, tapi itu mandat konstitusi. Ngumpulin pajak enggak enak. Kalau berhasil banyak yang ngomel, kok nagih pajak mulu," ujarnya.
Dia juga meminta para generasi muda Indonesia dan seluruh masyarakat agar mulai kritis mempertanyakan soal bagaimana pemerintah dalam membelanjakan uang negara dari hasil pajak.
"Anda harus kritis uangnya dipake buat apa? Untuk pembangunan. Kalau kurang uangnya, Anda mau enggak dipajaki lagi? Kenyataannya enggak. Tapi kalau negara berutang Anda enggak suka. Yasudah Anda saja yang jadi Menteri Keuangan kalau gitu," katanya.