Wawancara Mantan PM Italia: Saya Pengagum Jokowi

16 Mei 2017 13:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan PM Italia Enrico Letta (Foto: Dok. The European House - Ambrosetti)
Hubungan Indonesia dan Italia memang cukup erat, apalagi setelah kunjungan Presiden Italia Sergio Mattarella pada 2015. Namun, kerja sama kedua negara dalam bidang ekonomi dinilai belum maksimal.
ADVERTISEMENT
Sepanjang tahun lalu, nilai perdagangan kedua negara mencapai 2,5 miliar dolar AS. Italia juga hanya bertengger di posisi 31 untuk penanaman modal asing di Indonesia.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) juga mencatat sepanjang tahun lalu investasi Italia ke Indonesia hanya mencapai 26,7 juta dolar AS atau menempati peringkat 29 penanaman modal asing. Pada kuartal I-2017, peringkat Italia naik ke 25 dengan nilai investasi 11,34 juta dolar AS.
Mantan Perdana Menteri Italia, Enrico Letta, menilai kerja sama perdagangan dan investasi Italia di Indonesia masih sangat terbuka lebar. Itu sebabnya, digelar Pertemuan Tingkat Tinggi Hubungan Ekonomi ASEAN-Italia yang resmi digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta pada 15-16 Mei 2017.
Enrico saat ini menjabat Presiden dari Italy-ASEAN Association. Jejaknya di bidang politik dan ekonomi berpengaruh di Italia. Dia pernah menjabat Menteri Perindustrian Italia pada 1999-2001 dan merupakan anggota Parlemen Italia sejak 2001.
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara dengan kumparan (kumparan.com) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin kemarin, Enrico memaparkan sejumlah peluang investasi dan kerja sama antara Indonesia dan Italia. Dia juga mengungkapkan kenapa investasi Italia di Indonesia masih kecil dengan market share hanya 0,1 persen.
Menurut dia, Indonesia merupakan negara menjanjikan untuk investasi dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,02 persen pada tahun lalu. Ada lima sektor yang menjadi incaran investasi Italia di Indonesia, yakni penerbangan, infrastruktur, energi, pengolahan makanan, dan farmasi.
Kebijakan Presiden Joko Widodo yang menggenjot pembangunan infrastruktur menurut dia memberikan sinyal positif kepada para investor. Dia mengaku sangat mengagumi Jokowi. "Saya sangat menyukai Jokowi," kata Enrico. Selain itu, ia juga membeberkan visi Italia dan Uni Eropa dalam mendukung pasar bebas.
ADVERTISEMENT
Berikut kutipan wawancaranya:
Apa saja yang menarik untuk berinvestasi di Indonesia?
Penerbangan, infrastruktur, energi, pengolahan makanan dan farmasi. Sektor-sektor ini penting karena bersifat jangka panjang. Saat kita membahas tentang energi, misalnya, investasi di energi ini tidak hanya satu-dua tahun, bisa sampai 20-25 tahun karena banyak hal-hal yang memakan waktu, seperti pengeboran, eksplorasi sampai pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
Yang terpenting, Italia fokus pada investasi jangka panjang, karena investasi jangka pendek tidak cukup mampu untuk memberikan lebih banyak pekerjaan kepada masyarakat.
Berapa nilai investasi yang akan digelontorkan Italia ke Indonesia?
Ada sekitar 450 perusahaan dari Italia yang sudah berinvestasi di Asia Tenggara, dan siap meningkatkan investasinya di Indonesia. Sektor-sektor yang dibidik adalah penerbangan, infrastruktur, pengolahan makanan, energi dan farmasi.
ADVERTISEMENT
Memang investasi Italia masih kecil, karena pemerintah dan perusahaan Italia tidak tahu dengan jelas bagaimana peluang di Indonesia, sehingga kami mengadakan Pertemuan Tingkat Tinggi Hubungan Ekonomi ASEAN-Italia di Jakarta.
Acara ini agar pengusaha Italia bisa belajar lebih banyak soal Indonesia dan Asean. Kenapa Indonesia dan Asean, karena jika pengusaha datang ke Indonesia, pada saat yang sama juga membuka pintu ke negara Asean lainnya. Hal ini karena Indonesia adalah Ibu Kota Asean, pusat perdagangan.
Ini adalah pertemuan yang pertama, dan kami harap bisa kembali tahun depan. Tahun ini, kami berharap bisa meningkatkan investasi paling tidak 10 persen. Tujuannya tiap tahun bisa tumbuh.
Bagaimana dengan minat Italia berinvestasi di bidang infrastruktur?
Italia adalah pengembang utama dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan layang, kereta cepat. Kami memiliki kereta cepat terbesar di Eropa, lalu pengalaman yang banyak di infrastruktur energi.
ADVERTISEMENT
Indonesia punya peluang besar di energi, sehingga ada tiga perusahaan energi besar dari Italia yang datang ke sini, ada Eni S.p.A, ENEL S.p.A, dan Building Energy.
Seperti apa visi Italia dan Eropa mendukung pasar bebas?
Kami sangat menentang kebijakan proteksionisme oleh Donald Trump. Karena kami mendukung pasar bebas, kami ingin membantu Asia Tenggara untuk mengembangkan masa depan pasar bebas bersama-sama.
Ini tujuan utama kami dan merupakan refleksi dari Uni Eropa. Melalui acara ini kami ingin menyampaikan pesan kuat soal anti proteksionisme.
Seperti apa kerja sama perdagangan dengan Indonesia?
Kami ingin lebih banyak lagi komoditas, seperti kopi, kami sangat diuntungkan oleh kopi dari Indonesia dan ini akan terus ditingkatkan tidak hanya ke Italia, juga Eropa.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan ikan. Kami tentunya ingin mengurangi pajak dan tarif impor ikan Indonesia ke Eropa, agar ekspornya meningkat.
Bagaimana kebijakan pemerintah Indonesia soal stabilitas dan ekonomi saat ini?
Presiden Jokowi bekerja keras untuk reformasi dan ekonomi. Saya menyukainya, sangat menyukainya. Saya bertemu dengannya dua tahun lalu saat berkunjung ke Italia.
Saya ingin mengucapkan Good Luck, semoga beruntung kepada Jokowi. Memang sedang banyak sekali momen ketegangan domestik, konflik dan sebagainya. Saya berpesan kepada Jokowi agar tetap tangguh, tetap berpandangan ke jangka panjang, tanpa terpengaruh oleh konflik yang hanya sementara.