Konten dari Pengguna

Dari Aspal sampai Tanah, Papua Punya Semua Jenis Bandara

Dino Anggara
Kementerian Luar Negeri, Sesdilu76
21 Juni 2024 10:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dino Anggara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Daerah mana di Indonesia yang punya paling banyak bandar udara? Mungkin banyak yang mengira Jawa, Sumatera atau bahkan Kalimantan. Salah! Daerah yang punya paling banyak Bandara adalah Papua!
Illustrasi lapangan terbang. Sumber: https://unsplash.com/photos/airliner-on-runway-0lHWmzLY55Q
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi lapangan terbang. Sumber: https://unsplash.com/photos/airliner-on-runway-0lHWmzLY55Q
Dengan kondisi geografisnya yang bergunung dan luas wilayah mencapai 416,102 kilometer persegi, masyarakat Papua mengandalkan transportasi udara untuk bergerak dari satu titik ke titik lain yang sulit dijangkau via jalur darat. Tidak mudah bagi masyarakat Papua yang ingin berkunjung dari satu distrik ke distrik atau kota lainnya, apalagi yang tidak terjangkau fasilitas jalan raya yang mumpuni. Pesawat perintis jadi satu-satunya moda transportasi bagi masyarakat Papua.
ADVERTISEMENT
Data Badan Pusat Statistik mencatat kurang lebih 362 bandar udara di 6 (enam) Provinsi di Papua, dari Bandara kelas Internasional seperti Sentani, sampai landasan-landasan terbang kecil di pedalaman seperti Bugalaga. Bandara kecil Papua tentu tidak sama seperti yang kita lihat di kota-kota besar. Kondisi airstrip di daerah pedalaman sangat terbatas, ada yang landasannya terbuat dari semen/beton, sampai tidak tertutup lapisan keras alias hanya beralaskan tanah. Maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke lapangan terbang ini adalah maskapai perintis, dengan armada pesawat kecil sekelas ATR 72-200/400, ATR 42-300, ataupun DHC-6 Twin Otter.
Letak bandara pun tidak di dekat laut atau perairan, seperti di kebanyakan daerah Indonesia. Airstrip di Papua letaknya beragam. Bandara Frans Kasiepo di Biak misalnya, dibangun di ketinggian 14 meter di atas permukaan laut (mdpl), kondisi yang ideal untuk bandara. Berbeda dengan bandara Frans Kasiepo, lapangan terbang Kwiyawagi terletak di ketinggian 2.831 mdpl. Bandara yang terletak di Wamena, Papua Pegunungan ini adalah lapangan terbang tertinggi di Indonesia yang hanya melayani rute tertentu.
ADVERTISEMENT
Ada juga lapangan terbang Duofo/Daufo di Kabupaten Puncak yang dinobatkan sebagai bandara paling ekstrim di Indonesia. Walaupun letaknya tidak setinggi lapangan terbang Kwiyawagi, kondisi landasan pacu yang dikelilingi bukit serta belum di aspal menyebabkan lapangan terbang Duofo memiliki tantangan tersendiri bagi pilot pesawat perintis.
Kondisi lapangan terbang di Papua yang menantang ini menarik banyak perhatian, salah satunya dunia permainan digital. Game Microsoft Flight Simulator 2020 besutan Microsoft memasukkan lapangan terbang Bugalaga di Distrik Biandoga Kabupaten Intan Jaya yang berlokasi di atas bukit dengan panjang landasan pacu hanya 500 meter, sebagai salah satu airstrip yang bisa ditaklukkan oleh gamers. Aksi gamers yang mencoba mendaratkan pesawat di lapangan terbang Bugalaga salah satunya dapat dilihat di kanal Youtube “lucass” dalam video yang berjudul “The Most Dangerous Airports in Flight Simulator 2020”.
Lapangan terbang Bugalaga. Sumber: https://flight.fandom.com/wiki/Bugalaga_Airstrip
Kondisi lapangan terbang yang sangat beragam di Papua memang masih memerlukan perhatian bersama, mengingat moda transportasi udara masih menjadi andalan masyarakat Papua, terutama di daerah pedalaman. Terbang di rute-rute ini bukanlah pekerjaan yang mudah bagi pilot. Kondisi cuaca sangat menentukan keberlanjutan transportasi orang dan barang dari lapangan terbang perintis ini. Pilot harus sigap dan sensitif dalam membaca tanda-tanda alam yang penting untuk jaminan keselamatan mereka dan penumpangnya.
ADVERTISEMENT
Nah, sekarang sudah tahu kan, kalau Papua punya bandar udara terbanyak di Indonesia. Tertarik kah kamu untuk menjelajahi Papua via udara dengan penerbangan perintis? Atau mau coba dulu via Microsoft Flight Simulator 2020?