Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kramerbooks & Afterwords: Buku, Pesta, dan Cinta ala Washington
31 Maret 2019 22:49 WIB
Tulisan dari Anggarini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“They are looking for us to hand over information about a specific customer’s specific purchases, and that we will not do,” ungkap manajemen Kramerbooks dalam sebuah interview tentang panggilan pengadilan untuk mengungkapkan daftar buku yang dibeli Monica Lewinski untuk Bill Clinton.
ADVERTISEMENT
Integritas ini kemudian menjadi trademark dari Kramerbooks and Afterwords Café, sebuah toko buku komunitas sekaligus kafe dan bar di Washington DC. Didirikan sejak tahun 1976 oleh Bill Kramer, toko buku ini sempat menjadi langganan pengarang terkenal Maya Angelou dan Toni Morrison, bahkan artis pop culture, Andy Warhol.
Kramerbooks biasa disebut Kramer’s oleh warga Washington adalah salah satu toko buku paling populer di DC. Berjarak kurang dari 10 menit berjalan kaki dari KBRI DC, Kramer’s menawarkan atmosfer yang sangat bersahabat, jauh dari kesan kaku dan membosankan.
Arsitekturnya menarik, dinding luar pembatasnya transparan, seluruhnya terbuat dari kaca. Ketika malam hari akan terlihat jelas signage neon berwarna merah bertuliskan “Kramerbooks & Afterwords Café” di etalasenya. Kalau saja dinding toko ini tidak terbuat dari kaca, orang bisa salah mengira tempat ini dengan klub malam.
ADVERTISEMENT
Bagi penggemar buku, tempat ini wajib dikunjungi. Koleksi bukunya sangat beragam dan telah dikurasi dengan baik. Berbeda dengan toko buku chain (chain bookstore), buku-buku di Kramer’s tidak selalu mengikuti trend terbaru. Sebagaimana lazimnya toko buku independen di Amerika, staf Kramer’s punya pengetahuan luas tentang buku dan menandai buku-buku yang direkomendasikan dengan catatan yang berisi review singkat. toko buku ini juga kerap menyelenggarakan diskusi dengan pengarang buku atau sesi book reading untuk anak-anak.
Yang menarik, pada pertengahan Februari 2016, saya menemukan buku karya Eka Kurniawan, Man Tiger (Manuasia Harimau) dan Beauty is a Wound (Cantik itu Luka) di deretan buku yang direkomendasikan. Bangga sekali rasanya melihat buku sastra Indonesia dijajarkan dengan buku pemenang Pullitzer dan BookerPrize karya Colson Whitehead, Junoz Diaz, dan George Saunders.
ADVERTISEMENT
Dalam review Kramer’s, Beauty is a Wound dianggap mempunyai gaya narasi dan diksi yang serupa dengan Gabriel Garcia Marquez dan Salman Rushdie, berisi sejarah tentang negara eksotis dan dipenuhi elemen spiritual.
Review buku yang berkualitas merupakan salah satu kelebihan toko buku ini. Sisi buruknya, harga buku di sini cenderung lebih mahal, apalagi jika dibandingkan dengan toko online. Kalau kamu sedang bangkrut dan punya masalah pengendalian diri, sebaiknya jangan terlalu lama menghabiskan waktu di sini.
Kramer’s sengaja dirancang untuk menarik semua kalangan, bukan hanya penggemar buku. Suasana kasualnya memang cocok untuk duduk berlama-berlama dengan teman atau pasangan. Kafe Kramer's terbagi dalam 2 area utama, patio (outdoor) dan indoor. Dari pagi hingga malam, kafe ini sering dipadati pengunjung, apalagi Kramer’s adalah satu-satunya toko buku dan kafe di area Dupont Circle yang buka hingga dini hari, pukul 1 untuk hari kerja dan pukul 4 untuk akhir pekan. Karena itu, kafe ini sering jadi tujuan tempat kencan atau sekedar tempat untuk mencari keramaian.
Bagi penggemar kuliner, Kramer’s menyediakan banyak pilihan menu. Favorit saya crab cake, sejenis bergedel khas Amerika yang berbahan dasar daging kepiting dan dibumbui dengan mayones, telur, dan remah roti. Pie apel di kafe Kramer’s juga patut dicoba. Adonan kulit pienya lembut tapi isian apelnya masih terasa segar dan crunchy. Aroma kayu manis dan palanya pas, dipadu dengan whipped cream, pie apel ini sangat cocok dinikmati dengan secangkir kopi atau teh.
ADVERTISEMENT
Singkat kata, Kramer’s berhasil merangkum budaya lokal Washington DC dalam satu paket. Meminjam istilah yang sempat populer tahun 1960-an, Kramer’s adalah interpretasi buku, pesta, dan cinta.