Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kunjungan di Peternakan Sapi Perah Dusun Anjasmoro
14 November 2022 17:45 WIB
Tulisan dari KKNT UPNVJT 9 Desa Jarak 2022 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaan KKNT, dari kelompok 09 melakukan berbagai kegiatan-kegiatan di lingkungan desa Jarak. Salah satu kegiatan kelompoknya adalah kunjungan UMKM. Dalam hal ini Mahasiswa KKNT kelompok 09 mengunjungi Peternak Sapi Perah yang berada di Dusun Anjasmoro, Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
ADVERTISEMENT
Sabtu (12/11/22) Mahasiswa KKNT Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur mengunjungi peternakan sapi milik pak Slamet yang memiliki 20 sapi perah dimana dalam 1 hari dapat menghasilkan sekitar 120 liter yang nantinya akan disetorkan kepada koperasi susu yang mengumpulkan susu dari seluruh Desa Jarak.
Koperasi susu milik Desa Jarak menghasilkan susu sebanyak 5000 liter dalam sehari sesudah adanya PMK (Penyakit Mulut dan Kaki), namun koperasi ini dapat menghasilkan 8000 liter dalam sehari sebelum adanya PMK. Dengan adanya Penyakit Mulut dan Kaki ini tentunya dapat berdampak pada pemilik sapi perah yang ada di desa Jarak dimana banyak masyarakat yang rugi akibat sapi yang dimilikinya terinfeksi penyakit PMK. Nantinya susu yang dikumpulkan oleh seluruh warga desa pemilik sapi perah akan diserahkan di pabrik Nestle.
ADVERTISEMENT
Sebelum pemerasan biasanya sapi diberi makan dan minum terlebih dahulu agar air susunya lebih banyak, dan ketika akan memeras sapi dan puting susu sapi dibersihkan terlebih dahulu agar kotoran sapi tidak masuk kedalam susu. Kemudian ketika memulai memeras terlebih dahulu diolesi mentega ke puting sapi untuk mempermudah proses pemerasan. Pak Slamet memiliki 2 jenis sapi yaitu sapi simental dan sapi FH (Friesien Holstein).
“Sapi disini mas tidak saya pakaikan alat pemeras susu otomatis, karena harga alat yang mahal dan perawatan alat yang sulit serta saya hanya memiliki sapi yang sedikit dan tidak begitu diperlukan untuk menggunakan alat pemeras susu otomatis ” tutur pak Slamet