Penyamaran Perempuan dalam Dunia Kepausan pada Novel Pope Joan

Anggi Aryela
Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
26 Mei 2022 8:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggi Aryela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Novel Pope Joan {terjemahan}
zoom-in-whitePerbesar
Novel Pope Joan {terjemahan}
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pope Joan adalah novel karangan Donna Woolfolk Cross, terbitan Balantine Books, New York, 1997. Yang saya baca adalah sebuah novel terjemahan dengan penerjemah FX Dono Sunardi dengan penyunting Vitri Mayastuti dan pewajah isinya ialah Siti. Hak terjemahan Indonesia ialah pada PT Serambi Ilmu Semesta dengan tebal 736 halaman. Cetakan pertama pada Januari 2007 dan cetakan kedua pada Maret 2007.
ADVERTISEMENT
Donna Woolfolk Cross sendiri adalah seorang sarjana bahasa Inggris lulusan dari University Of Pennsylvania pada 1969 dengan predikat Cumlaude, Phi Beta Kappa. Ia pindah ke London dan bekerja sebagai asisten editor di sebuah penerbitan di Fleet Street. Sekembalinya ke AS, ia melanjutkan kuliahnya di UCLA dan mendapat gelar master di bidang sastra dan penulisan pada 1972. Pope Joan adalah novel pertamanya yang ditulis berdasarkan penelitian selama tujuh dan saat ini sudah diterjemahkan ke dalam 24 bahasa.
Pope Joan merupakan kisah legenda yang menceritakan seorang perempuan yang cerdas secara alami yang memiliki keingintahuan yang tinggi akan ilmu pengetahuan meski pada waktu itu di tempatnya Frankland seorang perempuan sangat tidak wajar untuk melakukan kegiatan belajar. Namun Joan bukanlah seorang perempuan yang manut tanpa alasan yang jelas ia terus membujuk kakaknya untuk mengajarinya membaca dan menulis.
ADVERTISEMENT
Rasa keingintahuan yang tinggi berbarengan dengan kecerdasan Joan mampu membawa Joan ke tahta tertinggi Kepausan dengan penyamarannya sebagai seorang laki-laki. Ia juga dikenal sebagai seorang tabib yang luar biasa ketika berada di daerah Kepausan tepatnya di Roma. Bahkan ia sempat menjadi tabib pribadi Sri Paus, berkat penyamarannya sebagai seorang laki-laki, Joan yang menyamar sebagai John Anglictus tersebut membuahkan keberuntungan yang tak henti-hentinya.
Pope Joan ini sangat lengkap, semua unsur terkandung dalam novel ini mulai dari cinta hingga sebuah rahasia lama yang terpendam. Los Angeles Times mengungkapkan pendapatnya. "Memukau... Pope Joan memiliki semua unsur itu: cinta, seks, kekerasan, sifat ganda, dan rahasia yang lama terpendam."