Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Asyiknya Nonton Jennifer Dunn
3 Januari 2018 10:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari Anggi Kusumadewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Jennifer Dunn terciduk narkoba.”
Oh, wow wow wow… telinga saya seperti berdengung mendengar kabar itu, Selasa (2/1). Bukan apa-apa, pasti dalam waktu singkat, dunia maya bakal ribut. Soalnya, yeah, ini kan Jennifer Dunn--yang punya haters sejagat.
ADVERTISEMENT
Pokoknya, kalau mau lihat contoh sosok perempuan yang paling dibenci (kaum perempuan) di dunia, salah satunya ya Jennifer Dunn itu.
Kasarnya, buat sebagian perempuan, she’s kinda “b*tc* rodel model”--yang saya nggak yakin apakah itu berpengaruh buat dia atau enggak, soalnya well, itu kan hidup dia, bukan hidup haters-nya. Bisa jadi, dia malah senang dibicarakan--meski untuk hal-hal buruk (diih, sotoy amat gue).
Nah nah nah… saya sudah mulai jadi emak-emak penikmat gosip. Congratulations to me... at last! Karena biasanya, saya nggak segitu “tekun”nya mantengin kabar para selebriti.
Bayangkan, waktu pertama kali membaca judul berita semacam “Jennifer Dunn Dilabrak, Dituding Pelakor”, saya cuma mengernyitkan dahi sambil coba mengingat, “Kayak pernah denger. Jennifer Dunn itu siapa ya, anyway?”
ADVERTISEMENT
Oh, halooo… ke mana aja loe, Buk? Ya udahlah ya, gue banyak kerjaan juga kalik, gak ngurusin hidup orang > ini alasan, tentu saja. Intinya sih: saya emang nggak gaul dan nggak terlalu mengikuti kabar para artis, hehehe…
Kedunguan saya bahkan nggak berhenti di titik “siapa Jedun”, tapi juga “apa sih pelakor?”
Waktu itu saya bertanya dengan polos ke beberapa rekan reporter yang sedang duduk berkerumun di dekat saya, dan mereka memandang saya dengan tatapan: Mbak, loe hidup di zaman purba yah?
Tapi, dengan kesabaran seorang junior yang merasa kasihan sama senior kunonya, mereka menjelaskan, “Pelakor itu perebut laki orang.”
Saya mengangguk-angguk takzim, dan sedetik kemudian melempar tanya, “Nah, kalok perebut istri orang, singkatan keren kekiniannya apa?”
ADVERTISEMENT
Giliran mereka bingung, sebelum menjawab, “Kayaknya nggak ada.”
Saya jadi jengkel sendiri, kemudian merepet mengoceh, “Lah, nggak adil dong. Terus kenapa juga selalu cewek yang disorot? Memangnya si cowok nggak salah? Dia jelalatan juga kan, berarti? Macam mana istilah-istilah ini kerap menyudutkan perempuan.”
Mendengar saya mendadak mengomel, junior-junior saya itu lalu mundur teratur. Hanya beberapa yang memandang saya dengan pengertian, sambil berkata, “Sabar Mak, sabar.”
Itu sebelum saya tahu rekam jejak Jennifer Dunn alias Jedun alias Jeje. Setelah kasus terakhir ini--yang membuat saya membaca ragam perkara Jedun , saya hanya geleng-geleng kepala.
Karena, Jedun memang kontroversial fenomenal. Jadi ternyata, sebelum ini dia sudah dua kali terjerat kasus narkoba juga (oke, itu memang urusan dia, termasuk jika dia mau merusak hidupnya sepenuhnya. Tapi saya sekarang berada di zona emak-emak gosip asyik, jadi biarkan saya menceracau).
Begini, sebetulnya Jedun jadi demikian tenar bukan semata lantaran kasus narkobanya, melainkan karena soal perselingkuhannya. Mau apa lagi, sebab (cinta dan) pengkhianatan memang bahasan tak lekang waktu, diminati dari masa ke masa--dibenci tapi terjadi, dihindari tapi mendatangi.
ADVERTISEMENT
Katanya, Jedun pernah berselingkuh dengan pengacara yang menangani kasusnya dulu, Sunan Kalijaga. Katanya juga, mereka tertangkap kamera berciuman. Saya jadi penasaran, apa iya atau cuma katanya katanya katanya.
Maka saya browsing, dan taraaa… mesin pencarian Google menampilkan foto ciuman Jedun untuk Sunan Kalijaga. Okay, fine.
Selanjutnya, ternyata nama Jedun pula yang terseret dalam kasus tindak pidana pencucian uang oleh sang “Pangeran Banten”, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik mantan gubernur Banten Atut Chosiyah. Wawan dan Atut kini mendekam di bui.
Kepada KPK dulu, Jennifer Dunn mengatakan mobil Toyota Vellfire miliknya didapat dari Wawan. Wawan, kata dia lagi, adalah temannya.
Pengacara Hotman Paris Hutapea kepada Tabloid Nova pernah mengatakan, Jedun punya kartu kredit berisi Rp 50 juta per bulan yang diperoleh dari Wawan. Kartu kredit itu dikatakan Hotma merupakan “fasilitas”, dan dana itu disebut digunakan untuk membeli peralatan syuting, sebab Jedun ditawari Wawan bergabung dengan rumah produksinya.
ADVERTISEMENT
Itu dulu. Sebelum Toyota Vellfire Jedun disita KPK, dan kartu kredit dari Wawan itu diblokir.
Tapi, puncak segala kegemparan soal Jedun ialah saat ia dilabrak oleh putri Faisal Harris, lelaki yang diduga berselingkuh dengannya.
“Bukan diduga lagi, Mbak. Jedun memang sudah jadi istri siri Faisal,” kata kawan junior saya yang lebih update dengan segala kabar dari dunia hiburan. Oh, okay, fine.
“Jennifer Dunn memang cantik, wajarlah. Ada gula ada semut,” kata Hotman kepada situs berita selebritis Cumi Celebs.
Hotman tak berlebihan. Jedun memang cantik--BANGET. Bahkan saat terciduk kasus narkoba kemarin, ia tampil segar saat dibawa polisi konferensi pers di hadapan media.
Lihat saja foto-fotonya--wajah ayu berseri yang royal menebar senyum dan tawa kepada wartawan. Jedun pun tertangkap kamera terlihat santai sekali berbicara dengan beberapa polisi.
ADVERTISEMENT
Mau tak mau, saya berdecak entah kagum atau heran atau keduanya. Apakah Mbak Jedun ini baik-baik saja, nggak sakit mental atau semacamnya?
Soalnya, dia tak terlihat gelisah sama sekali layaknya pengguna narkoba yang tertangkap berbuat salah. Sebaliknya, ia amat ceria dan ramah--menjulurkan lidah, tersenyum girang, menahan tawa sambil menutup mulut, melambaikan tangan, dan terus tersenyum.
Alih-alih terlihat seperti penjahat, Jedun seperti aktris yang tengah bermain drama di atas panggung. Hanya, saya sebagai penonton jadi bingung sekaligus penasaran: peran apa yang sebetulnya sedang ia mainkan?
Saya jadi asyik sekali “menonton” Jedun dan menerka-nerka kelanjutan ceritanya. Berhubung tak banyak orang dengan drama hidup seperti itu, jadi tampaknya memang wajar-wajar saja kalau mereka yang “istimewa” semacam itu jadi pusat perhatian dan dibicarakan di mana-mana.
ADVERTISEMENT
Saking perhatian orang terpusat pada Jennifer Dunn, amat mungkin mereka lupa dengan perkara lebih penting seperti: siapa ya bandar narkoba yang menjual sabu-sabu ke Jedun? Seingat saya, si bandar belum tertangkap dan masih diburu.
Well, paras bening menawan Jedun memang bisa bikin perhatian dengan mudah teralihkan. Ini lebih ke sosok Jedun daripada soal narkobanya.
Artis terperangkap narkoba sih banyak, termasuk Tio Pakusadewa yang juga terciduk akhir Desember 2017, dan Tora Sudiro pada awal Agustus tahun yang sama. Tapi, saat itu orang lebih “prihatin” ketimbang “bersorak” seperti pada perkara Jedun ini.
Saya sampai menarik-narik kawan kerja di dekat saya kala melihat ekspresi gembira Jedun saat dihadapkan ke media untuk jumpa pers bersama polisi. Dalam hati saya berucap, Gila ni, orang. Sebab dia lebih seperti ikut konpers launching film daripada rilis kasus narkoba.
ADVERTISEMENT
Ketika malam harinya saya melihat berita berjudul “Pengacara Ungkap Alasan Kenapa Jennifer Dunn Cengengesan” , saya nyaris ikut girang seperti Jedun. Nah, ini dia, seru saya dalam hati, seolah menanti sekuel film Jedun.
Kata pengacara Jedun, Firman Chandra, kliennya itu terlihat riang agar tak jatuh stres.
“Kan setiap orang punya persepsi. Mungkin daripada stres, mending happy.”
Okay, fine. Jadi daripada “cantik itu luka”, lebih baik “cantik itu suka (senang)”.
Sesungguhnya, mau pasang ekspresi wajah seperti apa, itu terserah Jedun. Seperti juga mau menjalani hidup macam apa, itu urusan dia (tentu saja, masalah akan muncul kalau pilihan yang diambil merugikan orang lain. Kan selalu begitu--ada konsekuensi, risiko, hukum alam, sebab akibat).
Bisa saja Jedun terlihat rileks karena berpikir, “Halah, orang lain juga belum tentu hidupnya lebih bener dari gue. Badai pasti berlalu.”
ADVERTISEMENT
Ya ya ya… Saya juga bisa jadi sama “brengsek” sama dia, kan? Manalah orang tahu.
Tapi pokoknya, ternyata memang asyik nonton Jennifer Dunn .
PS: Anyway, Jennifer Dunn itu nama asli atau panggilan panggung ya? Ada yang tahu? *kepoin terus