Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kajian Sosiolinguistik : Fenomena Integrasi Bahasa pada Cotton Buds
21 Desember 2022 18:06 WIB
Tulisan dari Anggi Sagita Uswatun Hasanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Integrasi adalah proses digunakannya sebuah unsur bahasa asing, lalu dapat diterima karena dalam bahasanya belum ada padanan katanya.
ADVERTISEMENT
Pemakaian sebuah unsur dalam bahasa asing yang mengalami penyesuaian bunyi, lafal, bentuk, dan ejaan. Tentunya, integrasi berkaitan erat dengan upaya pemadanan yang dapat dilakukan melalui penyerapan, penerjemahan, atau penggabungan penyerapan dengan penerjemahan.
Menurut (Kridalaksana: 1993:84) integrasi adalah penggunaan unsur bahasa lain secara sistematis seolah-olah merupakan bagian dari suatu bahasa tanpa disadari oleh pemakainya. inilah Salah satu proses integrasi adalah peminjaman kata dari satu bahasa ke dalam bahasa lain.
Seperti pada kata Cotton Buds, yang kita tahu Cotton Buds ialah sebagai alat untuk pembersih telinga. Cotton Buds berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti korek kuping, berfungsi untuk membersihkan telinga, bukan hanya itu, Cotton Buds juga biasanya digunakan untuk membersihkan luka dan masih banyak lagi kegunaannya.
ADVERTISEMENT
Cutton Buds lebih sering disebut daripada korek kuping, karena korek kuping yang dimaksud ialah korek kuping yang tebuat dari besi, bukan dari kapas.
Cotton Buds digunakan sebagai unsur yang belum berintegrasi. Ucapan dan penulisannya masih seperti bahasa aslinya. Kemudian penulisan dan pelafalannya berubah menjadi Katenbat. Maka sejak saat itu kata tersebut bukan sebagai unsur pinjaman lagi, tetapi sudah menjadi kosakata bahasa Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa kosakata ini telah berintegrasi ke dalam bahasa Indonesia.