Penggunaan Bahasa di Lingkungan Pondok Pesantren

Anggi Sagita Uswatun Hasanah
Mahasiswi Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
14 Januari 2022 21:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggi Sagita Uswatun Hasanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber gambar : koleksi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber gambar : koleksi pribadi
ADVERTISEMENT
Secara umum, pengertian bahasa adalah suatu alat komunikasi yang dimiliki manusia yaitu berupa sistem lambang bunyi yang berasal dari alat ucap atau mulut manusia. Ada juga yang menjelaskan bahwa arti bahasa adalah suatu kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi satu sama lain dengan memakai tanda atau simbol, misalnya kata-kata dan gerakan tubuh.
ADVERTISEMENT
Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional islam yang memperdalam ilmu dan melatih akhlak seorang diri, dan juga melatih bahasa agar bertutur kata dengan baik. dengan kata lain pondok pesantren guna memahami, menghayati, menekuni, dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup sehari-hari. Bagi seseorang yang menjadi murid di Pesantren jika laki-laki biasa disebut 'santri' jika perempuan disebut 'santriwati' atau 'santriat'.
Bertutur kata yang baik merupakan suatu keberhasilan dalam berkomunikasi antara seorang santri dengan santri yang lain maupun Dewan Kiyai dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Sementara, komunikasi merupakan hal yang paling penting untuk membangun hubungan baik antar sesama, sehingga dari bahasa yang baik mampu menciptakan suasana yang nyaman.
Dengan bahasa, kita bisa lebih mengerti dan paham. Hususnya bagi seorang santri yang dididik tentang akhlak perilaku maupun tata krama dalam berbicara. Jika bahasanya menggunakan bahasa yang baik dan sopan maka perkataan yang kita tuturkan bisa diterima dengan baik oleh santri lain maupun orang-orang yang ada di sekitar kita.
ADVERTISEMENT
Ketua keamanan :
Di lingkungan pesantren para santri wajib berbicara dengan baik. terutama di depan guru atau Dewan Kiyai. Jika salah satu santri tidak menggunakan bahasanya dengan baik, biasanya ada hukuman atau biasa disebut ta'ziran.
Bahasa bukan hanya sebagai alat komunikasi maupun berinteraksi saja, bahasa juga memiliki arti penting sebagai metode pembelajaran pada pondok pesantren di berbagai daerah.
Pengurus santri menggunakan bahasa indonesia ketika sedang mengumumkan waktu ngaji dan berjemaah:
ADVERTISEMENT
Walaupun tidak semua, ada saja santri yang berbicara kasar atau tidak baik, padahal menerapkan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu diwajibkan, dan ada saja santri yang menganggap hal dalam berbicara ini dianggap sepele. padahal dari bahasa itulah seseorang bisa menilai diri kita, antara baik dan buruknya.
Peraturan dalam berbahasa di lingkungan pesantren di berbagai daerah biasanya menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Misalnya jika pesantrennya berada di daerah bandung, purwakarta, subang dan sekitarnya, biasanya menggunakan bahasa sunda. Tapi itu tidak diharuskan karena santri bukan hanya berasal dari daerah lokal saja, tapi banyak juga santri yang berasal dari luar kota, yang bahasanya pasti berbeda. Jadi walaupun tidak bisa memakai bahasa daerah yang ada di pesantren. Jadi yang terpenting menggunakan bahasa indonesia yang sopan, baik, dan benar. karena tidak mungkin warga negara indonesia yang tidak paham dengan bahasanya sendiri.
ADVERTISEMENT