Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Pasukan Siliwangi: Pasukan Militer Masa Revolusi 1945-1949
19 Maret 2022 12:53 WIB
Tulisan dari Anggietia Purnamasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasukan Siliwangi merupakan pasukan bersenjata yang dibentuk ketika gagalnya perjanjian Linggarjati yang berujung pada peristiwa Agresi Militer Pertama. Nama pasukan Siliwangi pernah mengalami perubahan pada tahun 1950 berganti nama dengan Tentara dan Teritorium (TT) III Siliwangi dan kemudian berganti kembali dengan nama Kodam IV/Siliwangi pada 1959 yang pada akhirnya diresmikan dengan nama Kodam/III Siliwangi tahun 1985 yang dikenal hingga saat ini.
Pasukan Siliwangi terpaksa mundur pada Agresi Militer I karena kurangnya taktik dan persenjataan yang memadai, hal ini berlangsung pada 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947. Ketika pasukan Siliwangi mundur para pasukannya menyebar ke hutan serta pedalaman yang merupakan awal mula pertempuran menggunakan taktik gerilya. Cara gerilya ini merupakan taktik yang efektif karena pada dasarnya pasukan Siliwangi tidak memiliki persenjataan selengkap yang dimiliki oleh Belanda. Cara Gerilya atau yang dikenal dengan hit and run membuahkan hasil menewaskan banyak tentara Belanda.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan berbagai macam sumber sejarah mengatakan bahwasanya peristiwa Agresi Militer Pertama, pasukan Siliwangi mampu menewaskan hingga 169 tentara Belanda sebelum menggunakan taktik hit and run, dan saat bergerilya pasukan Siliwangi mampu menewaskan tentara Belanda hingga 597 orang.
Pasukan Siliwangi ini bisa dibilang tidak berlangsung lama, karena terdapat hal yang memaksa pasukan ini meninggalkan tempat bersarangnya, yakni Jawa Barat. Pada perjanjian Renville, yang di mana wilayah kedaulatan Indonesia lebih diperkecil kembali meliputi Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Sumatra berakibat, pusat pemerintahan Indonesia kala itu dipindahkan semua ke Yogyakarta sekaligus markas besar Pasukan Siliwangi yang bersarang di Sebagian besar Jawa Barat.
Bergabungnya pasukan Siliwangi dari Jawa Barat ke Jawa Tengah merupakan hal yang begitu sulit. Terlebih lagi tidak diterimanya pasukan Siliwangi di daerah Jawa Tengah membuat perpecahan kesatuan TNI pada saat itu yang di mana perpecahan tersebut disebabkan oleh isu yang disebarkan oleh Belanda. Pada saat itu pasukan Siliwangi sangat dianggap rendah dan diperlakukan tidak layak seperti halnya jatah makanan yang dikurangi, diberikan julukan sebagai pasukan penakut dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Di tugaskannya pasukan Siliwangi dalam penumpasan pemberontakan PKI Muso di daerah Madiun, berhasil merebut kota dan menangkap gembong PKI dalam waktu singkat membuktikan bahwa pasukan Siliwangi bukanlah pasukan penakut melainkan pasukan Siliwangi memiliki loyalitas tinggi yang tidak perlu diragukan lagi. Setelah keberhasilan tersebut pasukan Siliwangi memiliki kesempatan untuk bergerilya kembali ke Jawa Barat atas perintah siasat Jenderal Sudirman yang bersamaan dengan meletusnya Agresi Militer II memunculkan suatu gerakan yang di mana dalam gerakan tersebut seluruh pasukan Siliwangi beserta anak istrinya berjalan kaki kembali menuju Jawa Barat untuk menancapkan bendera Merah Putih, gerakan tersebut merupakan peristiwa bersejarah yang dikenal dengan nama Long March Siliwangi.
Kesimpulan
Pada masa revolusi, atau mungkin sebelum itu terdapat berbagai macam organisasi militer dengan latar belakang yang berbeda beda. Seperti KNIL, PETA, dan lain sebagainya termasuk juga pasukan Siliwangi. Berbagai organisasi militer ditujukan untuk suatu tujuan tertentu, begitu pula dengan dibentuknya pasukan Siliwangi yang dibentuk untuk menjaga kedaulatan Indonesia dari ancaman militer yang dikerahkan Belanda pada Agresi Militer Pertama. Pasukan Siliwangi merupakan salah satu pasukan militer yang memiliki pengaruh besar untuk integrasi nasional Indonesia dari berbagai macam ancaman yang kala itu melanda. Bukan hanya pengaruh dari luar, melainkan melindungi pula dari pemberontakan yang berasal dari dalam seperti halnya PKI Madiun.
ADVERTISEMENT
Sejarah pasukan Siliwangi yang telah diresmikan berganti nama dengan Kodam III/Siliwangi merupakan sejarah militer yang seharusnya diketahui oleh banyak kalangan di Indonesia. Pasalnya, pasukan Siliwangi merupakan salah satu cikal bakal berdirinya TNI yang dahulu dikenal dengan ABRI. ABRI yang sebelumnya persatuan dari instansi yang memegang senjata, kemudian dipisah antara Polri dengan TNI dengan tugas dan wewenang yang berbeda. Pasukan Siliwangi merupakan salah satu organisasi militer yang banyak dikagumi seluruh lapisan masyarakat Indonesia berkat perjuangannya.