Konten dari Pengguna

Keabadian Bahagia

anggitps
Praktisi Perbankan Syariah, Master of Science (M.Si) Islamic Economic And Finance Universitas Indonesia (UI)
26 April 2020 13:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari anggitps tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Ustadz Fatikhul Muhadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Ustadz Fatikhul Muhadi
ADVERTISEMENT
Oleh : Ustadz Fatikhul Muhadi, S.Ag
أعمل لدنيك كانك تعيش ابدا
ADVERTISEMENT
واعمل لاخرتك كانك تموت غدا
Berbuatlah untuk kehidupan duniamu seakan akan hidup selamanya
Berbuatlah untuk kehidupan akhiratmu seakan akan mati besok
Ada 2 poin
1. Usaha dalam keberlangsungan ketercukupan kebutuhan didunia
2. Usaha mendapatkan pahala dari segala perbuatan kita untuk kecukupan hisab di akhirat untuk masuk surga kalau besok mati
Rizki itu sudah ditetapkan
Keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.
Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya DUA JALAN REZEKI yang lain [yakni dua puting susu ibunya], dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.
ADVERTISEMENT
Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka EMPAT JALAN REZEKI lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.
Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah –Ta’ala- membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- DELAPAN JALAN REZEKI, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.
Ibnul Qayyim berkata,
“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang. Jika Allah -dengan hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti –dengan rahmatNya- membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
ADVERTISEMENT
Mancari penghidupan duniawi ada ilmunya
Mencari akhirat pun ada ilmunya
Dapat dua duanya ada ilmunya
firman-Nya:
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
“Carilah negeri AKHERAT pada nikmat yang diberikan Allah kepadamu, tapi jangan kamu lupakan bagianmu dari dunia“. (QS. Al-Qosos: 77)
Makalah
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
“Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah berilmu Barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu.
Kunci keabadian itu adalah Ilmu
Semangat berusaha didunia hasil sebanyak banyaknya, manfaat sebanyak banyaknya
Halal itu jelas ikhlas itu harus
Insyaallah bernilai kebaikan sebanyak banyaknya, berpahala sebanyak banyaknya
ADVERTISEMENT
Menghantarkan kesurga setinggi tingginya
Inilah makna
Berbuatlah untuk kehidupan duniamu seakan akan hidup selamanya
Berbuatlah untuk kehidupan akhiratmu seakan akan mati besok pagi
Sehingga bahagia kita abadi
Ustadz Fatikhul Muhadi S.Ag, WK 1 Baznas Kota Cirebon,Pengasuh Pesantren Fat-hah Al Qudwah