Baper Kala Dibilang Maniak

Anggita Aprilyani
Chef gagal yang sekarang jadi jurnalis.
Konten dari Pengguna
9 Oktober 2020 17:05 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggita Aprilyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kredit foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Kredit foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
“Gila, lo beli barang-barang itu? Maniak banget!” ucap seseorang kepada saya. Itu terjadi dua bulan lalu, ketika saya baru saja beli sepatu dan photo book BlackPink.
ADVERTISEMENT
Saya kesal namun memilih diam. Kok saya dibilang maniak? Apakah yang saya lakukan—mengoleksi barang-barang Korean girl group favorit saya—itu salah?
Diamnya saya sepertinya dia sadari sehingga ia berceletuk, "Cuma bercanda, masa gitu aja baper!"
***
Dear pembaca, ada dua hal yang saya ingin bahas di tulisan ini. Pertama, hati-hati berucap; kedua, jangan jadi orang yang suka menghakimi (being judgemental).
Mari bahas satu-satu.
Pertama, dia bilang saya maniak. Ini salah karena cap "maniak" hanya cocok untuk orang-orang obsesif, sedangkan saya tidak.
Ini arti "maniak" versi KBBI:
Kedua, dia dengan entengnya menyebut saya baperan. Ini sebuah sikap menghakimi yang seringkali melukai perasaan.
ADVERTISEMENT
Apa sih sebenarnya menghakimi atau being judgemental itu?
Dilansir dari psychologytoday.com, judgemental adalah terlalu kritis dengan cara yang tidak membantu untuk menyelesaikan masalah atau tidak memberikan kritikan dengan cara yang baik.
Bagaimana cara saya menghadapinya?
Mudah saja: jauhi orangnya. Itu hal simpel yang saya lakukan yang nyatanya bikin hidup saya lebih tenang. Jangan ambil pusing kata-kata orang lain.
Ada percakapan yang menarik antara saya dan mama saya saat dia sedang mencuci baju sedangkan saya mengelus kucing di sebelahnya.
"Mah, emang ade (panggilan saya di rumah) itu terlalu mentingin beli barang-barang buat diri sendiri sampai enggak meduliin orang-orang rumah atau sekitar ade?"
Kucing saya.
Tiba-tiba mama saya menghentikan kegiatannya lalu duduk di sebelah saya dan bilang, "Hah siapa yang bilang? Itu orang kenal kamu udah berapa lama? Kok bisa-bisanya ngomong gitu? Asal ngomong aja, udah, temen kaya gitu mah ilang-ilangan."
ADVERTISEMENT
"Yang tau kamu gimana kan keluarga, temen yang udah lama banget kenal kamu, dan diri kamu sendiri. Temen kamu yang udah 12 tahun sahabatan gak pernah ngomong kaya gitu," kata mama.
Mulai saat itu saya putuskan untuk menjauhi orang-orang toxic. kalau kata Blackpink dari lagu barunya mah ya:
Kredit foto: YG Entertainment.
Intinya, boleh berpendapat atau mengkritik teman tapi lakukanlah dengan sopan dan gunakan kata-kata yang sesuai, karena ukuran baper seseorang itu beda-beda. Byeee.